Dark/Light Mode

Penghitungan Suara Bakal Makan Waktu

Biden Ingatkan Trump Jangan Buru-buru Klaim Kemenangan

Selasa, 3 November 2020 07:30 WIB
Masyarakat internasional menyaksikan keseruan pertarungan antara Joe Biden dan Donald Trump. (Foto Dok RMco.id)
Masyarakat internasional menyaksikan keseruan pertarungan antara Joe Biden dan Donald Trump. (Foto Dok RMco.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pada 3 November sudah di depan mata. Calon Presiden dari Demokrat Joe Biden mengingatkan capres petahana, Donald Trump, untuk tidak mengumumkan klaim kemenangan lebih awal.

Biden meminta Trump dan pendukungnya tidak membuat keributan saat proses penghitungan surat suara. Tapi mesti menunggu hasil hitung resmi dari panitia pemilu. “Presiden (Trump) jangan mencuri Pilpres ini,” ujar Biden, dalam kampanyenya di Philadelphia, Pennsylvania, Minggu (1/10).

Pernyataannya tersebut merupakan respons atas pemberitaan media yang menyebut Trump berencana mendeklarasikan ke- menangan jika hasil sementara memperlihatkan keunggulannya. Namun, Trump telah membantah tudingan itu. Pengusaha real estate itu mengatakan, dia tidak akan mengumumkan kemenangan sebelum waktunya. Tetapi dia mengkritisi bahwa penghitungan suara usai hari pemungutan suara adalah hal mengerikan.

“Tidak adil bahwa kita harus menunggu untuk jangka waktu yang lama setelah pemilihan,” cetusnya.

Baca juga : Penjelasan Hasto Soal Ucapan Mega `Milenial Jangan Dimanja`

Sebelumnya, kubu Trump ingin Pemilu ditunda karena pandemi Covid-19. Dia juga tidak menyetujui penyelenggaraan Pemilu lewat surat suara. Trump menilai, bakal rentan kecurangan. Dengan alasan pandemi juga, surat suara telat dikirim ke komisi pemilihan per Negara Bagian untuk dilakukan penghi- tungan suara.

Menurut kubu Republik, surat suara yang bisa dihitung hanyalah yang sudah diterima pada pemungutan suara 3 November. Dan pemenang dapat diketahui malam hari itu juga sebagaimana biasanya. Jika dihitung setelahnya, adalah tidak sah. Tapi Mahkamah Agung menolak usulan Republik.

Penasihat kampanye Trump, Jason Miller mengatakan di acara “This Week” ABC News, bahwa Trump akan mendapatkan 280 suara elektoral pada malam pemilihan, sebelum Demokrat mencoba “mencurinya kembali”.

Ditanya tentang pernyataan tersebut, calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menyatakan, “Kami akan meme- nangkan pemilihan ini. Jadi, kita akan perlu sampai ke titik itu.”

Baca juga : Pjs Wali Kota Medan Ingatkan Warga, Jangan Bergerombol Di TPS

Berdasarkan jajak pendapat CNN bersama University of Pennsylvania yang dirilis CNN kemarin (1/11), secara nasional dukungan terhadap Biden berada di angka 52 persen berbanding 42 persen untuk Trump.

Dalam jajak pendapat New York Times via telepon di negara bagian, swing states, Biden juga unggul. Yakni di Michigan, Biden unggul 12 poin dari Trump (53:41persen).

Selanjutnya di Wisconsin, Biden unggul 8 poin atas Trump (52:44 persen). Kemudian, Biden unggul 4 poin atas Trump di negara bagian Arizona (50:46 persen). Arizona merupakan bagian dari wilayah Southwestern.

Di North Carolina, yang merupakan bagian wilayah Southeastern, Biden memimpin 6 poin dari Trump (51:45 persen). Hasil survei ini berbeda dengan Pilpres AS 2016 lalu di mana Trump menang atas Hillary Clinton di empat negara bagian tersebut. Hasil kali ini dinilai mempersulit Trump mengulangi kemenangan.

Baca juga : Presiden Trump dan Istri Jadi Kelinci Percobaan

Selain itu, survei juga menemukan, pemilih berkulit putih di Michigan dan Wisconsin cenderung memilih Biden ketimbang Trump. Kurang lebih 61 persen pemilih berkulit putih di dua negara bagian tersebut memilih Biden. Sedangkan pemilih berkulit putih di Arizona dan North Carolina bisa dibilang berimbang. Trump dan Biden sama-sama mendapat 50 persen suara pemilih berkulit putih di Arizona, kemudian sebanyak 51 persen pemilih berkulit putih di North Carolina memilih Trump.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.