Dark/Light Mode

Langkah Hukum Tetap Berlanjut

Trump Belum Bisa Terima Kemenangan Biden

Minggu, 8 November 2020 11:10 WIB
Donald Trump usai kembali dari main golf di Virginia, Sabtu (7/11). Pada saat yang sama, pendukung Biden bersuka cita merayakan kemenangan jagoannya. (Foto: Reuters)
Donald Trump usai kembali dari main golf di Virginia, Sabtu (7/11). Pada saat yang sama, pendukung Biden bersuka cita merayakan kemenangan jagoannya. (Foto: Reuters)

 Sebelumnya 
Secara pribadi, orang dekat dan penasihat presiden mengakui bahwa peluang Trump membalikkan hasil pemilu dan tetap bertahta di Gedung Putih, sangat kecil. Sambil menyiapkan konsesi akhir, mereka meminta waktu untuk membiarkan tuntutan hukum berjalan alami.

"Biarkan penghitungan ulang dilanjutkan. Lanjutkan klaim apa pun yang ada. Jika tak ada perubahan, dia harus terima," kata salah satu ajudan Trump.

Tim Kampanye Trump dan Partai Republik telah mengajukan banyak tuntutan hukum atas dugaan penyimpangan pemilu di Georgia, Michigan, dan Nevada.

Baca juga : Biden Ingatkan Trump Jangan Buru-buru Klaim Kemenangan

Gugatan Trump di Pennsylvania diterima. Untuk sementara, surat suara disisihkan. Pengawas dari Partai Republik pun diberikan akses yang lebih besar untuk menghitung suara.

Namun, para ahli hukum menilai, tuntutan ini tak akan berdampak banyak terhadap hasil pemilu.

Kabarnya, Partai Republik sudah mengumpulkan sedikitnya 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 852 miliar untuk mendanai tuntutan hukum tersebut. "Setiap suara harus dihitung. Harus transparan. Harus ada dasar retorika yang kuat," ungkap sumber terpercaya Reuters.

Baca juga : Sudah Ok, Tapi Bale Belum Bisa Main 90 Menit

Trump berada di properti golfnya di Virginia, ketika Biden diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2020. Kala itu, kelompok pendukung Biden berbaris dua blok dari rute iring-iringan mobil Trump, yang mengarah balik ke Gedung Putih pada Sabtu (7/11) sore.

Trump yang masuk kembali ke Gedung Putih dengan memakai topi "Make America Great Again", tampak murung dengan ponsel di tangannya. Pendukung Biden berkumpul dan merayakan kemenangan dengan suara keras, di dekat Gedung Putih.

Para anggota Partai Republik khawatir, sikap Trump dapat mengikis kekuatan politiknya di masa depan. "Tak mungkin Trump bisa mencalonkan diri lagi pada 2024, jika dia dipandang sebagai pecundang," kata sumber Partai Republik di Kongres kepada Reuters, Minggu (8/11).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.