Dark/Light Mode

1 Prajurit Pakistan, 4 Milisi Tewas Dalam Serangan Di Perbatasan Afghanistan

Senin, 23 November 2020 09:52 WIB
[Foto ilustrasi:  Rouf Bhat / Agence France-Presse / AFP]
[Foto ilustrasi: Rouf Bhat / Agence France-Presse / AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Militer Pakistan menyatakan, dikutip kantor berita Qatar, Al Jazeera, satu tentaranya dan empat milisi pemberontak tewas dalam kontak senjata di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Selain itu, dua tentaranya juga terluka dalam serangan Ahad (22/11/2020) waktu setempat, di wilayah Spinwam di Waziristan Utara, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.

Selama ini, wilayah Waziristan Utara merupakan markas bagi milisi pemberontak lokal dan asing. Namun pada 2017, militer Pakistan menyatakan telah melakukan operasi pembersihan di wilayah pegunungan tersebut.

Meski demikian, di wilayah ini masih sering terjadi serangan sporadis, terutama terhadap pasukan Pakistan.

Baca juga : Pemangkasan BPP Listrik Tenaga Gas Dilakukan Perdana Di Papua

Insiden terakhir ini pun kembali menimbulkan kekhawatiran adanya upaya Taliban Pakistan menyusun kembali kekuatannya di wilayah ini.

Secara terpisah, di wilayah Kashmir yang disengketakan antara Pakistan dengan India di Himalaya, seorang pejabat Pakistan mengatakan, terjadi aksi penembakan lintas batas dari wilayah India. Akibatnya, seorang gadis berusia tujuh tahun dan melukai 10 penduduk desa.

Umar Azam, Wakil Komisaris Distrik Kotli di Kashmir yang dikuasai Pakistan menyatakan, pasukannya melakukan tembakan balasan ke wilayah India. Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak India.

Ketegangan juga terus terjadi antara Pakistan-India, dua negara bertetangga di Asia Selatan yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.

Baca juga : Elektabilitas DS-Sahrul Tertinggi Dari 3 Paslon

Awal bulan ini, pasukan Pakistan dan India juga terlibat kontak senjata di perbatasan, menyebabkan 12 orang tewas, termasuk tiga tentara India dan satu tentara Pakistan, dan melukai sedikitnya 36 orang di kedua belah pihak. Jumlah korban tewas ini termasuk yang terbanyak dalam beberapa tahun terakhir.

Sebenarnya sudah ada gencatan senjata antar kedua negara sejak 2003 di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control), yang membagi Kashmir yang dikuasai Pakistan dan India. Namun kesepakatan ini sering dilanggar dan saling menyalahkan antara kedua belah pihak.

India-Pakistan terlibat sengketa wilayah pegunungan Kashmir dan telah menguasai bagian-bagian yang terpisah. Sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947, kedua negara juga terlibat peperangan.

Lalu pada 1948, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang memerintahkan kedua belah pihak menghentikan pertikaian, untuk membuka jalan bagi pemungutan suara, di mana warga Kashmir akan diberi hak memilih, apakah mau bergabung dengan Pakistan atau India.

Baca juga : Menko Polhukam Apresiasi TNI Dalam Penanganan Kasus Intan Jaya

Namun resolusi ini tak pernah terlaksana. Diduga, India khawatir, warga Kahsmir yang mayoritas Muslim akan lebih memilih bergabung dengan Pakistan. Belakangan, India pun dituding berupaya memasukkan lebih banyak warga selain Muslim agar pindah ke wilayah Kashmir yang dikuasasi India, sehingga akan mengubah demografi di wilayah tersebut. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.