Dark/Light Mode

Ilmuannya Dibunuh Secara Keji dan Brutal

Kedubes Iran: Kami Akan Respons pada Waktu Yang Tepat

Kamis, 3 Desember 2020 12:09 WIB
Prof. Mohsen Fakhrizadeh [Foto: IRNA]
Prof. Mohsen Fakhrizadeh [Foto: IRNA]

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumat, 27 November 2020 lalu, melalui sebuah tindakan pengecut dan terorisme oleh negara, Prof. Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan terkemuka Iran dan Kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran, dibunuh secara keji.

Melalui pernyataan resminya, Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran mengutuk keras pembunuhan brutal dan langkah tak manusiawi ini. Kedubes, bunyi pernyataan itu, menyerukan kepada komunitas internasional, negara-negara pecinta dan pembela hak asasi manusia, serta media independen untuk mengutuk tindakan kriminal dan teroris ini, serta mengambil tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku, para pendukung dan aktor intelektual di balik serangan teroris ini.

Baca juga : WNI Di Swedia dan Latvia Kenalan Dengan Dubes Baru Kamapradipta Isnomo

Melalui pernyataan resmi ini pula, pihak Kedubes Iran menyampaikan beberapa poin berkaitan perkembangan yang terjadi seputar tindakan terorisme tersebut.

Prof. Fakhrizadeh adalah seorang pejabat resmi Republik Islam Iran. Tindakan pembunuhan keji terhadap dirinya, merupakan langkah terorisme serta melanggar berbagai peraturan, konvensi dan kesepakatan internasional yang diakui oleh dunia internasional. Pembunuhan ini dilakukan dengan beberapa tujuan. Antara lain, pertama, menghambat pendekatan diplomatik dan dialog untuk menyelesaikan perbedaan di tingkat regional dan internasional.

Baca juga : Biden: Kami Akan Menang Dengan Dukungan Mayoritas

Kedua, merampas hak yang sah dan wajar Republik Islam Iran atas penggunaan teknologi nuklir damai, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan internasional.

Ketiga, menciptakan krisis skala besaru ntuk semakin membuat kawasan Timur Tengah tidak stabil dan mempersulit penerapan perjanjian nuklir Iran (Joint Comprehensive Plan of Action-JCPOA).

Baca juga : Bos Golkar Pede Perekonomian Indonesia Bisa Pulih Lebih Cepat

Prof. Fakhrizadeh, lanjut pernyataan Kedubes Iran, memiliki peran yang besar dalam berbagai proyek IPTEK Iran yang bertujuan damai. Contoh terbarunya adalah, kontribusi ilmiah Fakhrizadeh adalah pengembangan kit uji dan vaksin COVID-19 pertamadi Iran, yang merupakan kontribusi besar bagi upaya nasional Iran dalam mengekang pandemi COVID-19.

Padahal, produksi vaksin ini dilakukan Iran berada di bawah tekanan sepihak dan sanksi ilegal yang tidak adil oleh Amerika Serikat. Padahal, sanksi ini secara ketat mencegahdan menutup akses Iran terhadap barang-barang kemanusiaan, termasuk obat-obatan dan peralatan medis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.