Dark/Light Mode

Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Bidang Keamanan, Kentaro Sonoura

Proyek 2045, Indonesia dan Jepang Harus Jadi Dua Negara Berpengaruh

Jumat, 22 Maret 2019 08:54 WIB
Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Bidang Keamanan, Kentaro Sonoura (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)
Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Bidang Keamanan, Kentaro Sonoura (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Lalu, dalam High Level Discussion hari ini, ada gagasan dan kesimpulan apa yang dicapai untuk memuluskan konsep Indo-Pasifik?

Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sukses menjadi tuan rumah High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Jakarta Selasa, (20/3). Diskusi hari ini memberi kesempatan bagi kita untuk saling memahami dan mempromosikan kerja sama menuju Indo-Pasifik yang bebas.

Saya yakin, gagasan ini akan langgeng dan memajukan sentralitas dan persatuan ASEAN. Kami ingin adanya keleluasaan dalam lalu lintas maritim, yang terbentang dari Afrika Timur hingga pesisir Barat Amerika. Ini sangat penting dalam kelangsungan konektivitas dunia dan kemakmuran negara-negara di kawasan.

Jepang akan tetap teguh dengan tiga pilar gagasan Indo-Pasifiknya. Visi Indo-Pasifik milik Jepang sangat inklusif dan tidak ada niat menggurui atau melangkahi organisasi atau institusi yang sudah ada.

Baca juga : Wow Keren, Indonesia Peringkat Ke-6 Negara Terindah Dunia

Kami justru sangat terbuka untuk bekerja sama dengan partner yang memiliki pemikiran sejalan dengan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kami yakin, karena tujuan ini tidak bisa dicapai oleh satu negara saja.

Seperti gagasan Indo-Pasifik Indonesia yang memiliki dua pilar yaitu 'kerja sama maritim' dan konektivitas dan infrastruktur', Jepang yakin konsep Indonesia dan ASEAN bisa saling bersinergi.

Tujuan dan mimpi kita akan gagasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka muncul dengan spontan. Karena kita melihat sejarah kita yang terlebih dulu menggunakan sistem kemaritiman, dan perekonomian yang bebas dan terbuka. Sejauh ini kita sudah memiliki prinsip yang sejalan, ini saatnya kita mempraktekannya. Mari kita wujudkan bersama Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Apa anda membawa misi khusus dalam High Level Discussion ini?

Baca juga : Penundaan Brexit, Kalahkan Isu China

Memang, saya sudah lama mempromosikan gagasan Indo-Pasifik milik Jepang. Hal itu tetap saya sampaikan di hadapan HLD hari ini. Saya sudah menyampaikan dan menjelaskan tiga pilar gagasan kami. Selain itu, saya juga memperkenalkan beberapa hasil nyata yang sudah bisa dilihat hasilnya bersama. Misalnya keberhasilan di Sungai Mekong (sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 terbesar dalam volume, mengisi wilayah seluas 795.000 km² dari Tibet, mengalir melalui Provinsi Yunnan China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam –red). 

Karena kita sudah lama berdiskusi dan berbagi gagasan, saya kemudian sampaikan kepada peserta agar bisa segera mewujudkan hasil nyata pada tahun ini. Itulah misi saya sekarang ini, mewujudkan gagasan menjadi bukti nyata.

Bagaimana penerimaan gagasan Indo-Pasifik selama promosi? Ada penolakan? 

Ciri khas gagasan Indo-Pasifik ini adalah inklusifitas. Kita bisa bekerja sama dengan negara mana pun, jika negara mitra memiliki pemikiran yang sama. Jadi, gagasan kami tidak pernah menggurui atau menginjak kebijakan negara lain. Kami tidak pernah menemukan penolakan atau sengketa selama mempromosikan gagasan ini.

Baca juga : Azan Disiarkan Di TV Murottal Di Parlemen

Promosi gagasan Indo-Pasifik ini sudah kemana saja? Masih sekitar ASEAN, Asia dan kawasan sekitar Pasifik saja atau sudah meliputi seluruh negara?
    
Saya sudah perkenalkan gagasan Indo-Pasifik milik Jepang ke 61 negara, sejak konsep ini diperkenalkan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 2016. Karena, ini adalah konsep gagasan Indo-Pasifik, jadi negara-negara di kawasan sekitar Samudera Hindia dan Pasifik menjadi prioritas. Namun, kami tidak membatasi negara yang bisa menjalankan gagasan ini.

Terkait hubungan Indonesia-Jepang, bagaimana Anda melihatnya sekarang?

Pada prinsipnya, saya yakin Indonesia dan Jepang sama-sama memiliki hubungan yang hangat dan dekat. Segala kerja sama di berbagai bidang berjalan harmonis. Kedekatan antara masyarakatnya juga sangat erat. Misalnya di wilayah Dapil saya di Ichikawa, memiliki kerja sama Sister City dengan Medan. 

Pada 2006, kedua negara kita juga sudah menjalin kerja sama strategis. Pada 2018, kita merayakan ‘60 tahun hubungan Jepang-Indonesia’ yang erat. Saya juga ingin mengumumkan proyek 2045. Ini adalah usulan agar kedua negara terus saling mendukung dan tumbuh sukses bersama hingga 2045. Proyek 2045 ini ingin melihat Jepang dan Indonesia berdiri di kancah internasional sebagai dua negara yang berpengaruh. Dan, kami juga ingin membantu mengurangi kemacetan di Jakarta, Indonesia. Hehehe. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.