Dark/Light Mode

Rektor Unhan Jadi Pembicara Aero India Webinar Series

Jumat, 18 Desember 2020 13:35 WIB
Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian (kiri atas) menjadi pembicara pada Webinar Internasional The Centre For Joint Warfare Studies (CENJOWS), Angkatan Bersenjata India, Jumat (18/12). (Foto: DOk. Unhan)
Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian (kiri atas) menjadi pembicara pada Webinar Internasional The Centre For Joint Warfare Studies (CENJOWS), Angkatan Bersenjata India, Jumat (18/12). (Foto: DOk. Unhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian menjadi pembicara pertama pada sesi pertama Webinar Internasional yang diselenggarakan The Centre For Joint Warfare Studies (CENJOWS), Angkatan Bersenjata India, Jumat (18/12). Aero India Webinar Series kali ini membahas topik “Changing Dynamics of The Indian Ocean Region (IOR)”. 

Webinar terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama bertajuk “Evolving Geopolitics of The IOR”. Sesi kedua bertajuk “Chinese Challenges to India’s Interests”. 

Baca juga : Bersedia Jadi Pembina, Bamsoet Ingin Ikut Kembangkan Seni Bela Diri Tarung Derajat

Hadir pada webinar ini para pejabat tinggi Kementerian Pertahanan India, Kementerian Luar Negeri India, para Perwira Tinggi Angkatan Bersenjata India, para akademisi, praktisi, dan pakar di bidang pertahanan maritim.

Amarulla mendapat kehormatan menyampaikan paparan yang berjudul “Regional Interests and New Initiatives for Indian Ocean”. Dalam paparannya, Amarulla menyampaikan pentingnya menyusun prosedur internasional yang baru dalam melaksaksanakan proses penegakan hukum di laut sesuai protokol Covid-19. Pengalaman TNI AL selama ini diajukannya sebagai proposal prosedur internasional dimaksud. 

Baca juga : Perkebunan Jadi Penyumbang Tertinggi Pertumbuhan Sektor Pertanian

Amarulla juga membahas banyaknya negara yang sudah menggunakan Unmanned System melengkapi kekuatan angkatan lautnya. “Penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di laut saat ini dinilai sudah cukup masif, disusul penggunaan Unmanned Surface Vehicle (USV) dan Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV),” ucapnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (18/12). 

Dia kemudian menyampaikan pentingnya hukum internasional yang baru untuk mengatur penggunaan Unmanned System sebagai suatu kelengkapan kapal perang dan tidak mencederai hukum-hukum internasional yang selama ini sudah berlaku.

Baca juga : Sektor Pertanian Tetap Tumbuh, Syahrul: Ini Berkat Sinergi Kuat Bersama

Para peserta webinar dan pembicara lain menyambut baik gagasan dan inisiatif Amarulla sebagai bentuk nyata menjaga stabilitas keamanan di Samudera Hindia. Samudera Hindia juga menjadi perhatian penting politik luar negeri Indonesia di samping Samudera Pasifik, sebagai langkah diplomasi mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.