Dark/Light Mode

Bikin Gebrakan Diplomasi Pasifik

Dubes Tantowi: Tak Ada Yang Lebih Membahagiakan, Selain Lahirnya Album Ini

Sabtu, 19 Desember 2020 17:45 WIB
Dubes Tantowi Yahya bersama The Brafaks. (Foto: KBRI Wellington)
Dubes Tantowi Yahya bersama The Brafaks. (Foto: KBRI Wellington)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kolaborasi dengan petinggi dan pesohor Selandia Baru era pandemi belum berlalu. Namun, geliat diplomasi di Selandia Baru sudah mulai bergairah. Negara awan putih ini termasuk negara yang paling awal bebas dari penularan Covid-19, dengan penularan komunitas di angka 0 dalam 6 bulan terakhir. Sehingga, kehidupan terlihat normal dengan tingkat kewaspadaan yang tetap terkendali.

Momentum ini dimanfaatkan oleh Tantowi Yahya yang menempati pos duta besar untuk Selandia Baru, Samoa, Tonga, Niue dan Cook Islands untuk menyusun strategi. Agar hubungan Indonesia dengan negara-negara akreditasi tetap harmonis.

Dengan tambahan tugas barunya sebagai Dubes Keliling untuk Pasifik, Dubes Tantowi menyiapkan gebrakan agar misi Indonesia mendapat dukungan dari 20 negara di Pasifik Selatan.

Gebrakan di akhir tahun 2020 ini adalah peluncuran album kolaborasi yang melibatkan para petinggi dan pesohor Selandia Baru. Album ini dijadikan testimoni dekatnya hubungan profesi dan personal antara Dubes Tantowi dengan mitra kerjanya di pemerintahan, parlemen, dan pelaku industri kreatif di Selandia Baru.

Baca juga : Sri Mulyani Ngaku Sudah Keluarkan Semua Jurusnya

Nama-nama besar yang masuk dalam jajaran bintang tamu album bertajuk "Friends For Good" adalah Ron Mark, Menteri Pertahanan di kabinet lalu yang juga petinggi di Partai NZ First.

Ron menjadi sahabat kental Tantowi karena keduanya "penggila" musik Country. Yang berikutnya adalah Shane Reti, seorang dokter yang juga politisi. Ia menjabat Wakil Ketua Partai National dan Wakil Ketua Oposisi di parlemen.

Petinggi ketiga adalah Louisa Wall, aktivis HAM yang juga anggota Parlemen dari Partai Buruh. Beliau ini dulu sangat aktif menyuarakan kemerdekaan Papua di berbagai demonstrasi. Karena kekerabatan, Louisa kini memilih untuk mendiskusikannya langsung dengan Tantowi.

Membaiknya pola komunikasi, membuat mereka mendapat informasi yang utuh tentang Papua. Pesohor keempat adalah penyanyi senior yang dikenal sebagai Maori Songstress, Caai-Michelle.

Baca juga : Tak Ada Yang Daftar, Petahana Semarang Lawan Kotak Kosong

Caai adalah figur populer di kalangan penyanyi di Selandia Baru. Kolaborasi Tantowi dengan bintang tamu yang semuanya berdarah Maori ini, diyakini akan semakin mendekatkan kemesraan hubungan suku Maori sebagai suku asli di Selandia Baru dengan Indonesia.

The Brafaks

Tidak kalah menariknya adalah The Brafaks, grup vokal fenomenal bentukan Tantowi yang beranggotakan dua diplomat dan dua lagi adalah pasangan dari diplomat dan staf KBRI Wellington.

Elleonora Tambunan dan Ni Nengah Yuni Ariastiti (Ari) adalah diplomat karier yang piawai dalam diplomasi. Namun memiliki bakat dan kesukaan untuk menyanyi. Selain itu, ada Andina Ayunani, istri seorang diplomat di KBRI dan Virga Hasibuan, suami Bendahara KBRI Wellington.

Baca juga : Pelibatan Dubes Asing Dalam Kegiatan Salahi Aturan

Keempatnya ‘ditemukan’ dan dilatih oleh Tantowi untuk mampu berharmoni. Walaupun harus berlatih di waktu-waktu di luar jam kerja, namun mereka tetap semangat. Hasilnya mencengangkan. Bahkan  bagi para penyanyinya sendiri.

"Sejak tiba di Selandia Baru 3.5 tahun lalu, saya ingin melakukan ini. Tidak ada yang lebih membahagiakan saya, selain lahirnya album ini" jelas Tantowi singkat. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.