Dark/Light Mode

Hukum Mati Pezina & Pelaku Seks Sesama Jenis

Brunei Dikecam Sekjen PBB

Jumat, 5 April 2019 08:36 WIB
Sultan Hassanal Bolkiah menyapa rakyatnya dalam perayaan kerajaan. (Foto : AP).
Sultan Hassanal Bolkiah menyapa rakyatnya dalam perayaan kerajaan. (Foto : AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Brunei Darussalam memberlakukan UU hukuman mati bagi pelaku perzinaan dan hubungan sesama jenis. Hukuman mati tersebut dilakukan dengan cara rajam. Langkah negara Islam itu menuai protes.

Selain itu, warga Brunei yang terbukti mencuri, maka terancam dijatuhi hukuman potong tangan yang disesuaikan dengan jumlah barang yang dicuri.

Undang-undang ini ditetapkan Sultan Hassanal Bolkiah (72) mulai diimplementasikan 3 April 2019, secara bertahap. UU itu telah rangkum sejak 2013, namun implementasinya terus tertunda, karena banyaknya kecaman dan protes. Aturan baru ini menetapkan hukuman mati dengan cara dirajam sebagai hukuman untuk hubungan seks antara sesama pria. Untuk pasangan wanita sesama jenis, terancam hukuman cambuk maksimum 40 kali atau hukuman penjara paling lama 10 tahun.

Berdasarkan aturan baru ini, seseorang akan dihukum dengan pasal mengenai hubungan seks sesama jenis jika dia mengaku atau kedapatan berhubungan seks berdasarkan kesaksian empat orang. Undang-undang baru ini, sebagian besar berlaku bagi warga Muslim, meskipun beberapa aspek juga akan berlaku untuk non-Muslim.

Baca juga : Aspek Keselamatan Tetap Harus Diutamakan

Ketetapan hukuman mati bukan hanya bagi pezinah, namun juga sejumlah pelanggaran lain, seperti pemerkosaan, sodomi, perampokan dan penghinaan atau pencemaran nama baik Nabi Muhammad SAW.

Brunei juga menetapkan hukuman cambuk di hadapan publik bagi warganya yang terbukti melakukan aborsi. Hukuman amputasi, juga bukan hanya dijatuhkan kepada pencuri, namun juga pelaku kriminalisme yang memaparkan anak-anak Muslim pada kepercayaan dan praktik agama selain Islam.

"Saya ingin menekankan bahwa negara Brunei adalah negara yang selalu mengabdikan ibadahnya kepada Allah," ujar Sultan Bolkiah dilansir Aljazeera. Dia juga mengatakan, keinginannya agar azan dan pengingat umat Muslim untuk beribadah dan mengingat kewajiban mereka sebagai seorang Muslim diperdengarkan di penjuru tempat, dan tidak hanya di masjid.

Sultan juga bersikeras untuk menjadikan Brunei sebagai negara yang adil dan bahagia. "Siapa pun yang datang untuk mengunjungi negara ini akan memiliki pengalaman manis, dan menikmati lingkungan yang aman dan harmonis," katanya.

Baca juga : Sesmenpora Penuhi Panggilan Ditipikor

Melanggar HAM Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkritik keras aturan yang diberlakukan Kesultanan Brunei.

Guterres menyebut pemberlakuan hukuman mati dengan cara dirajam untuk zina dan seks sesama jenis jelas merupakan pelanggaran HAM.

"Meyakini bahwa hak asasi manusia harus ditegakkan untuk setiap orang, di mana saja, tanpa adanya diskriminasi dalam bentuk apapun," sebut Guterres dalam pernyataan melalui juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seperti dilansir AFP, kemarin.

"Legislasi yang telah disetujui (di Brunei) adalah pelanggaran jelas terhadap prinsip-prinsip tersebut," tegas Guterres dalam pernyataannya itu. Penerapan hukuman ini membuat komunitas LGBT di Brunei merasa ketakutan. "(Sekjen PBB) Berdiri teguh melawan setiap bentuk hukuman kejam," ucap Dujarric dalam pernyataan mewakili Guterres.

Baca juga : Menteri Pertanian, Amran Sulaiman: Pelibatan TNI Di Sektor Pertanian Perlu Dilanjutkan

Tak hanya dari Sekjen PBB, kritikan untuk Brunei mengalir secara global dari politikus, selebriti dunia juga kelompok-kelompok HAM. Salah satunya dari aktor Hollywood, George Clooney, yang menyerukan pemboikotan 9 hotel mewah yang memiliki keterkaitan dengan Brunei.

Clooney menyebut hotel Dorchester Collection yang ada di Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Italia -- yang dimiliki Badan Investasi Brunei -- sebaiknya dihindari oleh pihak yang menentang aturan anti-LGBT itu.

Seruan Clooney itu didukung oleh penyanyi terkenal Inggris, Elton John, dalam cuitannya di Twitter. "Saya mendukung teman saya, #GeorgeClooney, karena bersikap melawan diskriminasi anti-gay dan kefanatikan yang berlangsung di negara #Brunei - tempat kaum gay dibrutalisasi atau lebih buruk - dengan memboikot hotel milik sultan," sebut John. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.