Dark/Light Mode

Disampaikan Pada Jumpa Pers Perdana

Biden Nyapres Lagi 2024

Sabtu, 27 Maret 2021 05:23 WIB
Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS. )Foto: Tom Brenner/REUTERS).
Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS. )Foto: Tom Brenner/REUTERS).

 Sebelumnya 
“Hal itu tak akan terjadi. Karena AS juga akan terus berkem­bang,” tambahnya.

Biden mengungkapkan, di­rinya pernah bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping selama menjadi Wakil Presiden Barack Obama. Ia menilai, Xi Jinping meyakini sistem oto­riterisme akan menjadi kunci untuk masa depan, bukannya demokrasi. Menurut Biden, dirinya telah menjelaskan ke Xi Jinping, bahwa AS tak mencari konfrontasi. Tetapi, ditegaskan­nya, China harus mematuhi hukum internasional untuk kom­petisi dan perdagangan yang adil, serta rasa hormat pada Hak Asasi Manusia.

Baca juga : Diramal Tumbuh 3 Persen, Industri Baja Keras Lagi

“China secara keseluruhan memiliki tujuan, yaitu ingin menjadi pemimpin dunia, negara paling makmur di dunia, dan yang paling kuat,” ujar Biden, dilansir Channel News Asia.

Biden menilai, gaya Xi Jinping yang mengedepankan otoroterisme sama seperti Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca juga : Jumlah Penumpang MRT Merangkak Naik

“Ia adalah salah satu orang, yang seperti Putin, berpikir bahwa otoriterisme di masa depan, dan demokrasi tak akan berfungsi di dunia yang kom­pleks seperti itu,” katanya.

Demi memastikan AS tetap jadi negara paling kuat dan paling disegani di dunia, Biden berjanji akan menggelontorkan banyak dana untuk sektor in­frastruktur, ekonomi dan pertahanan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.