Dark/Light Mode

Tak Terima Pemberitaan Miring Soal Xinjiang, Kedubes China Sampaikan Klarifikasi

Senin, 5 April 2021 10:27 WIB
Ilustrasi aktivitas sehari-hari masyarakat Xinjiang, China (Foto: Net)
Ilustrasi aktivitas sehari-hari masyarakat Xinjiang, China (Foto: Net)

 Sebelumnya 
Pemerintah daerah setempat juga aktif mengelola penerbangan charter, agar umat Islam dari semua etnik di Xinjiang dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.

Selain itu, juga ada upaya aktif untuk melindungi bahasa dan budaya dari semua etnik di Xinjiang.

Pendidikan dasar dan menengah di Xinjiang diselenggarakan dalam 7 bahasa. Bahasa-bahasa etnik minoritas, juga digunakan secara luas dalam berbagai urusan publik.

Baca juga : Hukuman Bagi Yang Mudik Lebaran, Kerasin Saja Pak!

Alunan melodi muqam yang merupakan kesenian khas etnik Uighur, telah terdaftar dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Berbagai kegiatan seni dan kebudayaan tradisional di Xinjiang, termasuk festival panen meshrep etnik Uighur, juga diselenggarakan secara luas dan besar-besaran.

Ketiga, sejumlah kecil negara Barat sengaja merekayasa rumor bohong terkait Xinjiang. Dengan tujuan menyesatkan masyarakat internasional, menghambat kemajuan China, merusak hubungan persahabatan antara China dan negara-negara Muslim termasuk Indonesia, serta menghambat kemajuan pesat yang dialami China, dan negara-negara berkembang lainnya di dunia.

Baca juga : Mulai Periksa Saksi, KPK Dalami Pembelian Lahan Perumda Sarana Jaya

Kedubes China mengungkap, pada Agustus 2018, Kolonel Angkatan Darat Lawrence Wilkerson, yang merupakan mantan Kepala Staf Kantor Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, secara terang-terangan menyebut alasan negaranya menempatkan tentara di Afghanistan.

"Itu karena ada 20 juta orang Uighur di Xinjiang, China. CIA ingin menggoyahkan stabilitas China, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menciptakan kekacauan di China," terang Kedubes China.

"Apabila CIA bisa memanfaatkan orang-orang Uighur ini, dan bergabung dengan mereka untuk memprovokasi Beijing, maka itu bisa menggoyang China dari dalam, tanpa perlu menggunakan kekuatan eksternal," tambahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.