Dark/Light Mode

Teken 351.000 Lebih Petisi, Warga Jepang Terus Tolak Olimpiade

Jumat, 14 Mei 2021 13:59 WIB
Warga Jepang memprotes penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di sekitar Stadion Olimpiade (Stadion Nasional) saat acara uji coba atletik Olimpiade diadakan di dalam venue di Tokyo, Jepang, Minggu (9/5/2021).  [Kyodo via REUTERS]
Warga Jepang memprotes penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di sekitar Stadion Olimpiade (Stadion Nasional) saat acara uji coba atletik Olimpiade diadakan di dalam venue di Tokyo, Jepang, Minggu (9/5/2021). [Kyodo via REUTERS]

RM.id  Rakyat Merdeka - Petisi untuk membatakan Olimpiade Tokyo dari lebih dari 351.000 tanda tangan telah diserahkan kepada Gubernur Tokyo. Petisi ini mendesak para pejabat untuk "memprioritaskan kehidupan."

Petisi online berjudul "Batalkan Olimpiade Tokyo demi melindungi hidup kita" itu, lapor AFP,  dibuat awal bulan ini oleh Kenji Utsunomiya, seorang pengacara dan mantan calon Gubernur Tokyo.

Petisi tersebut telah mengumpulkan tanda tangan lebih cepat daripada petisi sebelumnya di platform Change.org di Jepang, yang menurut Utsunomiya "mencerminkan opini publik" tentang masalah tersebut.

Baca juga : Mayoritas Warga Jepang Pengen Olimpiade Dibatalin

Survei secara konsisten menunjukkan mayoritas warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun ini, dan mendukung penundaan lebih lanjut atau pembatalan, karena pandemi virus corona.

"Saya pikir Olimpiade kali ini adalah tentang apakah kita memprioritaskan kehidupan atau upacara dan acara yang disebut Olimpiade," kata Utsunomiya.

Dia meminta Gubernur Tokyo, Yuriko Koike meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) membatalkan Olimpiade. "IOC memiliki hak membuat keputusan apakah akan membatalkan, tetapi Tokyo, sebagai kota tuan rumah, harus mendesak IOC untuk membatalkan," kata Utsunomiya.

Baca juga : Sabet Perunggu, Windy Cantika Segel Tiket Olimpiade Tokyo

Petisi tersebut juga dikirim ke IOC dan Komite Paralimpiade Internasional serta penyelenggara lokal dan pemerintah nasional. Petisi itu diajukan saat Jepang memerangi gelombang ke-4 infeksi virus Corona, dengan Tokyo dan lima prefektur lainnya dalam keadaan darurat.

Jepang memperluas keadaan darurat ke tiga wilayah lainnya, termasuk Hokkaido utara di mana marathon Olimpiade akan berlangsung.

Utsunomiya memperingatkan, "menyelenggarakan Olimpiade dalam keadaan seperti ini berarti sumber daya medis yang berharga harus disisihkan untuk Olimpiade."

Baca juga : Ogah Tunda Lagi, PM Jepang Akan Berjuang Demi Olimpiade

Persatuan dokter pada Kamis (13/5) juga memperingatkan bahwa "tidak mungkin" mengadakan Olimpiade dengan aman selama pandemi, tetapi penyelenggara mengatakan tindakan pencegahan penyebaran virus akan menjaga para atlet dan publik Jepang tetap aman.

Utsunomiya mengatakan petisi tersebut akan terus mengumpulkan tanda tangan "sampai pembatalan diumumkan," dan mengesampingkan kekhawatiran tentang biaya membatalkan acara besar-besaran itu. "Kehidupan manusia lebih penting dari uang," kata Utsunomiya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.