Dark/Light Mode

Terbesar Di Dunia, Partai Komunis China Bertahan 100 Tahun

Kamis, 1 Juli 2021 21:18 WIB
Masyarakat menyaksikan perayaan 100 tahun Partai Komunis China di National Stadium atau Birds’ Nest di Bejing, 1 Juli 2021. (Foto AFP/ The Yomiuri Shimbun/ Koki Kataoka)
Masyarakat menyaksikan perayaan 100 tahun Partai Komunis China di National Stadium atau Birds’ Nest di Bejing, 1 Juli 2021. (Foto AFP/ The Yomiuri Shimbun/ Koki Kataoka)

 Sebelumnya 
Pada 1979, PKC membangun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) dan mulai membuka ekonominya. Terlepas dari pembantaian Lapangan Tiananmen pada 1989, China terus menerima investasi asing dan menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada akhir 2001.

Ketika mantan pemimpin China Deng Xiaoping mengenakan topi koboi selama kunjungan ke AS pada 1979, banyak orang Amerika berpikir bahwa China siap berintegrasi ke dalam sistem AS dengan pembukaan ekonomi yang saat itu masih belum jelas.

Baca juga : Meriahnya Perayaan 100 Tahun Partai Komunis China, Anggotanya Lebih Dari 95 Juta

Hal itu disampaikan Xie Chuntao, Wakil Presiden Sekolah Partai Komite Sentral PKC, dalam pertemuan dengan Asosiasi Wartawan Seluruh China pada 22 Juni lalu, dilansir telegraf.id

Kemudian, kata Xie, AS berharap ada evolusi di China. Tetapi mereka kecewa selama perselisihan politik 1989. Karena Deng bukan orang yang mereka harapkan. Mereka kemudian menginginkan kehancuran PKC setelah Uni Soviet runtuh pada 1991 tetapi mereka salah lagi.

Baca juga : Pesan Sandi Ke Generasi Milenial: Pakai Medsos Untuk Ciptakan Hal Bermanfaat

Selanjutnya, kata Xie, AS menciptakan “Teori Ancaman China”. Yang menuding China menghilangkan budaya dan agama di Tibet dan penindasan terhadap minoritas Muslim di Xinjiang. Tetapi kenyataannya CPC menghormati peradaban lain sejak pendiriannya.

Xie juga memaparkan, negara-negara Barat baru-baru ini memusuhi China karena mereka tidak ingin melihat Beijing unggul dalam perkembangan ekonomi dan teknologi. "PKC akan terus menghadapi tantangan ekonomi, politik, diplomatik dan militer dari Barat di masa mendatang tetapi tidak akan mundur," cetusnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.