Dark/Light Mode

Akan Dibolehkan Nggak Bermasker Dan Berkerumun

Inggris Merdeka Dari Corona

Senin, 19 Juli 2021 05:17 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana melonggarkan lockdown hingga penggunaan masker pada 19 Juli 2021. (Foto : Tolga AKMEN/AFP).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana melonggarkan lockdown hingga penggunaan masker pada 19 Juli 2021. (Foto : Tolga AKMEN/AFP).

 Sebelumnya 
Sektor yang diuntungkan dari pencabutan lockdown adalah industri perhotelan, yang mem­berikan kontribusi besar terhadap perekonomian Inggris

Kepala Eksekutif di perhotelan Inggris Kate Nicholls menjelaskan, banyak tempat tetap akan memberlakukan pembatasan untuk menghindari masalah adanya penularan Covid.

“Para pemilik usaha akan membuka usaha dengan hati-hati,” ujar Nicholls.

“Mereka harus menyesuaikan diri sebelum nanti bisa mencapai titik impas dalam pendapatan mereka,” sambungnya.

Baca juga : Polda Metro Akhirnya Tangkap Dr. Lois

Dia memprediksi, sejumlah pemilik usaha restoran tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pemasangan pembatas di setiap meja, memberi jarak antar meja pelanggan dan membatasi jumlah pelanggan yang dilayani dalam satu waktu.

Ilmuwan Mikrobiologi di University of Reading, Simon Clarke, mengatakan, lonjakan virus adalah hal-hal yang tidak bisa dipisahkan dari pelonggaran pembatasan.

Menurut Clarke, penambahan jumlah pasien Covid, meski tidak parah, hanya akan menambah be­ban di fasilitas kesehatan Inggris.

“Dan ini hanya akan membuat pasien penyakit lain merasa dinomor duakan,” warning Clarke.

Baca juga : 5 Poin Revisi Otsus Papua Disorot

Clarke mengingatkan ke­mungkinan penularan dari mutasi virus yang sudah ada. “Dan ini akan membuat program vaksinasi menjadi sia-sia. Terutama jika mutasi virus sudah kebal dengan vaksin yang ada,” lanjutnya.

Profesor psikologi sosial di Universitas Sussex, John Drury, mengatakan, meski Pemerintah mencabut pembatasan, namun masyarakat akan meneruskan gaya hidup baru.

“Beberapa orang akan terus memakai masker dan menjaga jarak. Meski orang lain akan menganggap mereka sebagai orang paranoid,” kata Drury.

Menurut Direktur lembaga opini publik, Deltapoll, Joe Twyman, jika situasinya semakin buruk, bisa merusak citra pemerintah.

Baca juga : Pake Jurus Nggak Ingat Di Sidang, Hakim Ingatkan Juliari Jujur

“Ujung-ujungnya hanya akan merugikan PM Johnson yang berupaya membawa Inggris keluardari pandemi,” ujar Twyman.

Padahal, lanjutnya, Johnson berhasil membawa Inggris se­bagai negara dengan program vaksinasi tercepat. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.