Dark/Light Mode

Jerman, Prancis Dan Israel Ngotot Gelar Booster Vaksinasi Covid

Seruan WHO Dicuekin

Sabtu, 7 Agustus 2021 05:10 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto : Istimewa).
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jerman, Prancis dan Israel mengabaikan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda pemberian booster vaksin Covid-19. Ketiganya ngotot melakukan langkah tersebut, demi mencegah penularan virus Corona varian terbaru.

WHO mengeluarkan anjuran itu, mengingat masih banyak negara miskin yang belum menerima dosis lengkap vaksin Covid-19. Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, pihaknya akan meluncurkan dosis ketiga mulai September mendatang. Vaksin penguat atau booster itu akan diberikan untuk orang tua dan mereka yang ter­masuk kelompok rentan.

Begitu pula Jerman, akan memberikan booster kepada pasien yang sangat tua dan penghuni panti jompo.

Baca juga : Kadin Dan Sampoerna Gelar Vaksinasi Untuk Ribuan Pekerja Di Mojokerto

Sedangkan Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett akhir Juli lalu sudah memulai kampanye untuk memberikan booster vaksin Covid-19 untuk lansia. “Siapa pun yang berusia di atas 60 tahun, dan belum menerima dosis ketiga vaksin, enam kali lebih rentan terhadap penyakit parah dan kematian,” kata Bennett dikutip Reuters, kemarin.

Dalam diskusi online dengan publik dan jurnalis, Bennett mengatakan, upaya Israel memberi­kan dosis ketiga vaksin Pfizer- BioNTech adalah upayamemerangi varian Delta. Menurutnya, Israel, dengan populasi 9,3 juta, adalah negara kecil yang peng­gunaan vaksinnya tidak terlalu mempengaruhi pasokan dunia secara signifikan.

Sebelumnya, WHO telah meminta negara maju melakukan vaksin setidaknya sampai akhir September. “Saya pahami kebu­tuhan itu. Tapi saya tidak dapat menerima negara-negara yang sudah menggunakan hampir seluruh suplai vaksin global menggunakan lebih banyak lagi,” kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (4/8).

Baca juga : Modernland Dan Polsek Benteng Gelar Vaksinasi Untuk 600 Warga

Menurut data WHO, negara-negara berpendapatan tinggi telah membagikan sekitar 50 dosis vaksin Covid-19 untuk setiap 100 warganya pada Mei lalu. Sejak itu pula angkanya telah berlipat ganda.

Sedang negara berpendapatan rendah hanya dapat memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 warganya, karena memang suplai vak­sin yang masih terbatas.

Namun Jerman menyatakan, pihaknya akan menyumbangkan 30 juta dosis vaksin ke negara-negara miskin. Di saat mereka tetap memberikan vaksin penguat.

Baca juga : Hari Kelima, Polda Metro Geber Vaksinasi Merdeka Untuk Ratusan Warga Cipulir

“Kami ingin memberikan vaksinasi ketiga kepada kelom­pok rentan di Jerman. Pada saat yang sama, mendukung vaksi­nasi sebanyak mungkin orang di dunia,” jelas pihak Kementerian Kesehatan Jerman.

Amerika Serikat (AS) ju­ga siap memberikan suntikan booster vaksin Corona jika diperlukan. Produsen vaksin Covid-19, Pfizer mengatakan, suntikan booster kemungkinan besar diperlukan, karena respons antibodi setelah enam bulan berkurang. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.