Dark/Light Mode

Pandora Papers

Kekayaan Politisi Dunia Bocor, Kerajaan Properti Raja Yordania Disorot, Ada Aset Dialihkan Ke Anak 11 Tahun

Senin, 4 Oktober 2021 20:12 WIB
Dari kiri atas searah jarum jam: Raja Yordania Abdullah II, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, mantan PM Inggris Tony Blair, dan penyanyi Kolombia Shakira. Nama mereka disebut dalam Pandora Papers. (Foto: NYTIMES, AFP, REUTERS)
Dari kiri atas searah jarum jam: Raja Yordania Abdullah II, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, mantan PM Inggris Tony Blair, dan penyanyi Kolombia Shakira. Nama mereka disebut dalam Pandora Papers. (Foto: NYTIMES, AFP, REUTERS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dokumen keuangan terbesar yang mengungkap kekayaan terlindung milik ratusan politisi dan miliarder, bocor pada Minggu (3/10).

Investigasi media global Pandora Papers, yang melibatkan lebih dari 600 jurnalis pun bergerak menganalisis sekitar 11,9 juta dokumen dari perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.

Hasilnya, terdapat hubungan antara hampir 1.000 perusahaan di surga lepas pantai dan 336 politisi tingkat tinggi dan pejabat publik. Termasuk, lebih dari selusin kepala negara dan pemerintahan yang menjabat.

Baca juga : Kartunis Swedia Yang Ilustrasikan Nabi Muhammad Dengan Badan Anjing, Tewas Tabrakan

Dokumen di balik penyelidikan terbaru diambil dari sejumlah perusahaan jasa keuangan di berbahai negara. Tak terkecuali, Kepulauan Virgin Britania Raya, Panama, Belize, Siprus, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Swiss.

Berikut cuplikan bocorannya, seperti dilansir AFP, Senin (4/10).

Kerajaan Properti Raja Jordania

Baca juga : Good News, Akhir Oktober, Inggris Bakal Coret RI Dari Daftar Merah Covid-19

Raja Abdullah II yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi protes terhadap langkah-langkah penghematan, disebut menciptakan jaringan perusahaan lepas pantai dan surga pajak untuk mengumpulkan kerajaan properti senilai 100 juta dolar AS atau Rp 1,42 triliun dalam periode 2003- 2017. Termasuk 15 rumah dari Malibu, California hingga Washington dan London.

Kedutaan Yordania di Washington menolak dimintai komentar soal ini. Namun, menurut laporan BBC, pengacara raja mengatakan semua properti dibeli dengan kekayaan pribadi.

Membeli properti melalui perusahaan lepas pantai untuk alasan privasi dan keamanan, disebut sebagai praktek lazim bagi kalangan jetset.

Baca juga : Dubes Tantowi Yahya, Hadiahi Batik Karya Sendiri Buat Gubernur Jenderal Selandia Baru

Dialihkan Ke Anak Umur 11 tahun

Keluarga dan rekan-rekan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang telah lama dituduh korupsi oleh kelompok-kelompok pembela HAM. Diduga, mereka terlibat dalam transaksi properti di Inggris senilai ratusan juta dolar AS, termasuk blok kantor sekitar 45 juta dolar AS atau Rp 641,49 miliar atas nama putra presiden yang baru berusia 11 tahun, Heyder.

BBC melaporkan, properti di pusat kota London itu dibeli pada 2009 oleh perusahaan milik seorang teman keluarga presiden negara bagian Asia Tengah itu, sebelum dialihkan kepada putranya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.