Dark/Light Mode

Pilpres Filipina Rame

Seleb Hingga Mantan Napi Ikutan Nyapres

Kamis, 7 Oktober 2021 06:30 WIB
Mantan senator Filipina, Ferdinand Marcos Jr (Kiri) dan Wali kota Manila City, Francisco Domagoso (kanan). (Foto: Istimewa).
Mantan senator Filipina, Ferdinand Marcos Jr (Kiri) dan Wali kota Manila City, Francisco Domagoso (kanan). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemeriahan Pemilu Filipina tahun depan sudah terasa saat ini. Mulai dari selebritas hingga mantan narapidana akan meramaikan persaingan, demi memperebutkan kursi presiden yang saat ini dijabat Rodrigo Duterte.

Sementara Duterte tidak akan mencalonkan diri lagi. Pasalnya, berdasarkan Konsti­tusi Filipina, jabatan presiden selama enam tahun hanya boleh satu periode. Awalnya, dia ingin mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Tapi akhirnya, ia memilih mundur karena ingin putrinya yang juga Wali Kota Davao City, Sara Duterte maju jadi capres.

Sara (43) terus berada di posisi puncak di semua jajak penda­pat. Namun ia menyatakan akan kembali mencalonkan diri se­bagai Wali Kota Davao City tahun depan. Tapi analis politik mengatakan, dia bisa jadi akan memutuskan menjadi capres di menit-menit terakhir, seperti yang dilakukan ayahnya pada 2015.

Baca juga : Penjelasan Ahli Gizi Mengenai Persepsi Keliru Makanan Beku Dan SKM

Sesuai Konstitusi Filipina, masyarakat memilih individu calon pemimpin mereka, bukan partai politiknya. Selain itu, pemilihan presiden dan wapres Filipina dilakukan terpisah.

Pemilihannya secara langsung, dan yang mendapat suara terbanyak akan menjadi pemenang. Jadi bisa saja presiden dan wapresnya berasal dari partai berbeda.

Bahkan, tak ada aturan yang melarang seorang kader berpin­dah dari satu partai ke partai lain­nya, sehingga mereka dapat dengan mudah berganti institusi.

Baca juga : Ke Bandung, Wapres Pimpin Rapat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Pemilu Filipina akan digelar 9 Mei 2022. Proses pendaftaran capres dan cawapres telah dimu­lai pada 1-8 Oktober mendatang. Namun perubahan masih bisa dilakukan hingga 15 November nanti. Jadi, Sara Duterte diya­kini bakal memanfaatkan waktu tersebut.

Bahkan, menurut media Filipina, ABS CBN, di akhir pemilu, aliansi multi partai juga dapat memilih mendukung atau men­jadi oposisi. Tak ada juga aturan yang melarang penyeberangan posisi, meskipun aliansi itu su­dah menentukan sikap awalnya.

Jika Sara terpilih, ayahnya yang berusia 76 tahun akan mendapat perlindungan dakwaan pengadilan domestik atau Mah­kamah Kejahatan Internasional (ICC), yang telah menyetujui penyelidikan formal atas ribuan pembunuhan selama perang melawan narkoba.

Baca juga : Kemnaker: TalentHub Jawab Tantangan Masa Depan Angkatan Kerja

Seperti ayahnya, Sara disukai karena gayanya yang tanpa basa-basi dan tidak ragu untuk tidak setuju secara terbuka dengannya, atau menantang sekutunya sendiri.

Sementara Senator Panfilo Lacson telah mendaftarkan pencalonannya sebagai presiden, dengan pasangannya, Presiden Senat Vicente “Tito” Sotto III.

Lacson (73) adalah yang per­tama menyatakan pencalonan­nya. Ia merupakan senator dan mantan kepala polisi yang ber­spesialisasi dalam memecahkan kejahatan tingkat tinggi. Ini akan menjadi upaya keduanya setelah pencalonan presiden yang gagal pada 2004.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.