Dark/Light Mode

Tak Terima Foto PM Modi Terpampang Di Sertifikat Vaksin, Warga India Protes Ke Pengadilan

Rabu, 20 Oktober 2021 13:13 WIB
Tak Terima Foto PM Modi Terpampang Di Sertifikat Vaksin, Warga India Protes Ke Pengadilan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengadilan di negara bagian Kerala, India Selatan bersiap mendengarkan petisi dari seorang warga bernama Peter M.

Dia tidak berkenan dengan foto Perdana Menteri Narendra Modi, yang terpampang di sertifikat vaksin Covid-19.

Pria berusia 62 tahun yang merupakan aktivis hak informasi dan anggota Partai Kongres oposisi utama India itu mengatakan, pemuatan foto tersebut melanggar hak-hak fundamentalnya.

"Pemuatan foto di sertifikat vaksin itu sama saja dengan menyusup ke ruang pribadi warga. Itu tidak konstitusional. Saya meminta perdana menteri yang terhormat untuk segera menghentikan tindakan yang salah dan memalukan ini," kata Peter kepada BBC melalui sambungan telepon dari rumahnya di Distrik Kottayam.

Baca juga : Kemnaker Matangkan Persiapan Pelaksanaan Presidensi G20

"Itu tidak pantas dalam demokrasi. Sama sekali tidak berguna bagi bangsa atau individu mana pun," tambahnya.

Sertifikat vaksin yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan India, tak hanya memuat data pribadi orang yang divaksin. Tetapi juga memuat foto Modi bersama dengan dua pesan dalam bahasa Inggris dan bahasa lokal.

Agustus lalu, Menteri Kesehatan Junior Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen, foto dan kutipan dimasukkan ke dalam sertifikat vaksin, demi kepentingan publik yang lebih besar.

Warga didorong mengikuti protokol kesehatan, sekalipun sudah divaksin.

Baca juga : Menaker: Magang Di Luar Negeri, Banyak Yang Jadi Pengusaha

Namun, Peter M berpendapat, itu adalah tindakan percuma. Menurutnya, orang yang sudah divaksin adalah orang yang meyakini manfaat vaksin. Sehingga, pesan dalam sertifikat itu tak lebih dari khotbah kepada orang yang bertobat.

"Modi bukan PM pertama kami, dan ini bukan program vaksinasi pertama India. Tetapi,.kampanye melawan Covid-19 dan program vaksin diproyeksikan sebagai pertunjukan satu orang, alat propaganda untuk perdana menteri," papar Peter M.

Ia sangat gusar karena harus keluar duit untuk vaksinasi Covid di rumah sakit swasta. Dia mengaku tak tahan dengan antrean panjang di rumah sakit pemerintah, hanya untuk mendapatkan jadwal vaksinasi.

"Saya merogoh kocek sendiri untuk vaksin. Jumlahnya 750 rupee (Rp 141 ribu) untuk setiap suntikan. Lalu, kenapa foto Modi harus ada di sertifikat saya," ujarnya sewot.

Baca juga : Lakukan Inovasi Di Bidang Kelistrikan, Indonesia Power Banjir Penghargaan

Pengadilan Tinggi Kerala memberi waktu 2 minggu kepada pemerintah federal dan negara bagian dua untuk menanggapi keberatan tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.