Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 3,7 Guncang Kebumen, Jawa Tengah
- PSSI Proses Maarten Paes Buat Lawan Irak Dan Filipina
- Siang Ini, Rinov/Phita Jadi Andalan Raih Gelar Di Malaysia Masters 2024
- Trofi Coupe de France 2023/24 Persembahan Terakhir Mbappe Di PSG
- Malam Ini Final BRI Liga 1, Persib Patok Kemenangan Kandang
Dukung Carbon Net Sink RI 2030
Inggris Luncurkan Kemitraan Rp 7 T Untuk Sektor Hutan Dan Tata Guna Lahan
Jumat, 5 November 2021 21:02 WIB
Sebelumnya
Melalui Program Kemitraan sektor kehutanan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan (Multi-stakeholders Forestry Programme), Indonesia telah mereformasi perdagangan kayu dengan membangun sistem nasional. Untuk pemantauan kepatuhan dan penelusuran pertama di dunia yang dikenal dengan istilah SVLK, dengan audit dan pemantauan pihak ketiga yang dipimpin oleh organisasi masyarakat sipil.
Sebagai hasilnya, Indonesia adalah negara pertama dan satu-satunya di dunia yang memenuhi syarat untuk akses istimewa ke pasar Uni Eropa senilai 1 miliar dolar AS/tahun dan pasar Inggris senilai 200 juta poundsterling dalam setahun.
Penerimaan negara dari hasil hutan dan volume perdagangan legal telah meningkat 10 kali lipat, sejak sistem tersebut diberlakukan. Terbukti, hal itu menguntungkan masyarakat Indonesia.
Keberhasilan kemitraan juga ditunjukkan oleh keputusan Indonesia untuk memperpanjang proyek MFP, hingga setidaknya Maret 2023. Ini berpotensi memungkinkan pengembangan pengalaman, melalui penjajakan verifikasi komoditas pertanian lainnya.
Pilihan lain untuk memperluas perdagangan, sekaligus melindungi lingkungan, sedang ditindaklanjuti.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Airlangga Dorong KUR Untuk Sektor Pertanian Dan Perikanan Di Maluku
Indonesia dan Inggris bekerja sama sebagai Ketua Bersama di Dialog FACT (Forests, Agriculture and Commodities Trade) untuk mendukung perdagangan komoditas global yang berkelanjutan.
Dialog FACT mempertemukan negara-negara produsen dan konsumen utama komoditas pertanian, yang diperdagangkan secara internasional untuk menyepakati tindakan mendukung perdagangan dan pembangunan berkelanjutan sambil melindungi hutan dan ekosistem lainnya.
Roadmap FACT yang didukung oleh 28 negara diluncurkan dalam acara World Leaders Summit Forest and Land Use pada 2 November 2021.
"Roadmap FACT mengirimkan sinyal kuat secara global, bahwa kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung perdagangan dan pembangunan berkelanjutan," kata Dubes Owen dalam keterangannya, Jumat (5/11).
Semua inisiatif ini menunjukkan perdagangan dan pembangunan berjalan seiring dengan perlindungan lingkungan, ketika negara produsen dan konsumen bekerja sama.
Baca juga : Pabrik Ban Siap Tancap Gas
Komunitas bisnis, masyarakat sipil, berbagai daerah di Indonesia dan negara lainnya, semuanya terlibat dalam visi bersama ini.
"Kita dapat bekerja untuk menghentikan pemanasan global dan melindungi keanekaragaman hayati. Sekaligus melindungi kehidupan, mata pencaharian dan masa depan 1,6 miliar orang di seluruh dunia – hampir 25 persen dari populasi dunia – yang bergantung pada hutan sebagai mata pencaharian merek," papar Dubes Owen.
Ia mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam menurunkan laju deforestasi di tahun-tahun terakhir ini.
Menurut Dubes Owen, Indonesia dan Inggris dapat mencapai lebih banyak kerja sama dibanding bekerja sendiri.
“Inggris menghargai dan berterima kasih atas kerja sama jangka panjang kami dengan Indonesia. Kami berharap, dapat mempertahankannya selama dekade mendatang, yang didukung oleh program baru senilai 350 juta poundsterling (Rp 7 triliun) yang kami umumkan minggu ini," ujar Dubes Owen.
Baca juga : Dubes RI Untuk China Paparkan Kebijakan Investasi Dan Pertambangan
Dubes Owen juga menegaskan, Inggris ingin mendukung tujuan dan prioritas Indonesia. Termasuk ambisinya untuk menjadi pemimpin global dalam mempromosikan perdagangan komoditas legal yang bertanggung jawab, agar tidak membahayakan hutan.
Sementara itu, Direktur Urusan Pembangunan Kedutaan Besar Inggris Jakarta Amanda McLoughlin mengatakan Inggris senang dapat bergerak maju dengan kemitraan baru yang menarik senilai 350 juta poundsterling untuk sektor kehutanan dan tata guna lahan. Demi mendukung ambisi luar biasa Indonesia untuk menjadi carbon net sink pada tahun 2030.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Ibu Menteri Siti Nurbaya dan timnya mulai hari ini dan seterusnya, untuk meningkatkan kemitraan yang sesungguhnya, yang mencerminkan kepentingan dan tujuan kita bersama”, tutup Amanda. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya