Dark/Light Mode

KLHK : Internalisasi Perubahan Iklim Diperlukan Dalam Kurikulum Pendidikan

Minggu, 21 Maret 2021 13:36 WIB
Diskusi pojok Iklim secara virtual bertemakan Internalisasi Perubahan Iklim dalam Kurikulum Pendidikan yang diselenggarakan Kementerian LHK. (Foto: Dok. KLHK)
Diskusi pojok Iklim secara virtual bertemakan Internalisasi Perubahan Iklim dalam Kurikulum Pendidikan yang diselenggarakan Kementerian LHK. (Foto: Dok. KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai upaya meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder) terhadap fenomena perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup, maka sangat penting untuk dapat dilakukan internalisasi isu perubahan iklim dalam dunia pendidikan.

Melalui pendidikan perubahan iklim, turut mendukung kesiapan masyarakat dalam menghadapi dampak-dampak perubahan iklim yang terjadi.

Baca juga : Kendalikan Perubahan Iklim, KLHK Kembangkan NDC Dan Strategi Jangka Panjang

Internalisasi ini dapat diwujudkan melalui penyusunan kurikulum yang memuat isu-isu perubahan iklim dan lingkungan hidup, dan diharapkan menjadi bagian dari upaya pencegahan bencana akibat perubahan iklim.

Membuka Diskusi pojok Iklim secara virtual bertemakan “Internalisasi Perubahan Iklim dalam Kurikulum Pendidikan”yang diselenggarakan Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rabu, (17/3), Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, Sarwono Kusumaatmadja mengatakan salah satu yang terkena pukulan terberat dari Pandemi ini adalah sektor pendidikan.

Baca juga : Bekas Anak Buah Akui Juliari Pernah Titipkan Uang Buat Ketua DPC PDIP Kendal

Sarwono mengatakan pendidikan harus bisa menciptakan sikap-sikap yang diperlukan untuk menghadapi peri-kehidupan yang semakin kompleks. Pendidikan adalah suatu proses untuk memahami serta menghayat  infomasi yang kita dapatkan sehingga informasi dapat digunakan untuk hal–hal yang bermanfaat.

“Saya juga melihat kita ini dididik hanya untuk menghafal, kita tidak mengetahui persis bedanya menghafal dengan memahami, padahal orang yang hafal belum tentu bisa memahami," ujar Sarwono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.