Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
UIN Walisongo Diharapkan Jadi Benteng Pancasila Reduksi Radikalisme
Senin, 2 Agustus 2021 19:09 WIB
Sebelumnya
Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyatakan ada 2,7 juta orang Indonesia terlibat dalam serangkaian serangan teror.
Jumlah tersebut setara dengan sekitar 1 persen dari total penduduk Indonesia. Sedangkan orang-orang yang terindikasi berafiliasi dengan ISIS, jumlahnya mencapai 0,004 persen atau sekitar 1.000 orang.
Baca juga : PGI Siapkan Gereja Jadi Ruang Isolasi Mandiri
"Data estimasi BNPT, ada sekitar 10-12 jaringan inti teroris yang saat ini berkembang di Indonesia," ungkap Halim.
Jaringan inti tersebut kemudian membentuk jaringan sel-sel yang lebih kecil dan lebih banyak lagi. Dan jaringan teroris tersebut sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok daerah, tidak terkecuali di Jawa Tengah.
Baca juga : Sistem OSS Berbasis Risiko Bakal Go Live
Yang memprihatinkan, kata Halim Iskandar, jaringan-jaringan radikalisme atau bahkan terorisme tersebut diindikasikan tumbuh subur di kampus-kampus.
Artinya, perguruan tinggi yang seharusnya menjadi tempat bersemainya rasionalitas, kewarasan nalar, tumbuhnya humanisme dan prinsip-prinsip universalitas HAM, ternyata tidak imun dari praktik-praktik kontra humanisme dan tuna moral semacam terorisme.
Baca juga : BPIP Bekali Calon Paskibraka Nasional 2021 Pancasila
Jaringan radikalisme di kampus tidak hanya tumbuh subur di kalangan mahasiswa, melainkan juga di level dosen maupun karyawan (tenaga pendidik).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya