Dark/Light Mode

Bid'ah (2)

Selasa, 8 Maret 2022 06:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedua, ada sekel­ompok masyarakat yang sesungguhnya nyata-nyata melakukan bid’ah, tetapi dikemas dengan prak­tek budaya lokal, mis­alnya praktek ziarah kubur yang membawa makanan kesukaan almarhum ke makam, membumbuhi amalan-amalan tertentu di sela-sela surah Yasin, dan lain-lain.

Bahkan ada yang sesungguhnya su­dah masuk kategori praktek mistik atau syirik, tetapi masih dianggap sebagai bid’ah hasanah (tradisi positif).

Baca juga : Bid’ah (1)

Bid’ah hasanah atau bid’ah mahmu­dah dipopulerkan oleh Imam Syafi’ dan murid-murid serta para pengikutnya. Menurut Imam Syafi’, bid‘ah ada dua jenis: Bid‘ah Mahmudah (terpuji) dan Bid‘ah Madzmumah (tercela).

Bahkan ‘Izz Abd al-Salam membagi bid’ah itu ke dalam lima bagian, yaitu: 1. Bid‘ah Wajibah (bid‘ah wajib), 2. Bid‘ah Muharramah (bid‘ah yang diharamkan), 3. Bid‘ah Mandubah (bid‘ah yang disunatkan), 4. Bid‘ah Makruhah (bid‘ah makruh) dan 5. Bid‘ah Mubahah (bid‘ah yang diharuskan).

Baca juga : Menghemat Emosi Umat (2)

Bid’ah hasanah ialah bid’ah yang tidak bertentangan, bahkan sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Sedangkan bid’ah yang tercela ialah yang menyimpang bah­kan bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Namun, ini semua dihubungkan dengan ibadah mahdhah.

Urusan sosial kemasyarakatan atau mu’amalah, di luar ibadah mahdhah, tidak dikaitkan dengan bid’ah.

Baca juga : Menghemat Emosi Umat (1)

Contoh bid’ah hasanah, atau yang dianggap sebagai bid’ah wajibah ialah menyibukkan diri dengan Ilmu Nahwu (bahasa Arab) yang dengannya dipahami Kalam Allah (Al-Qur’an) dan Kalam Rasulullah SAW (hadis). Sedangkan contoh bid’ah yang tercela ialah me­nambahkan amalan-amalan asing dalam shalat, termasuk menggunakan doa dalam bahasa non-Arab dalam shalat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.