Dark/Light Mode

Tantangan Terberat Pemerintahan Jokowi Jilid Ke-2

Kamis, 4 Juli 2019 12:37 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Presiden Jokowi pernah mengingatkan Menteri Ristekti untuk cepat mengambil tindakan preventif menghadapi ancaman serius ini. Sebagai tindak-lanjutnya, Menteri Ristekti pernah mengumpulkan para Rektor PTN untuk membahas masalah ini, sekaligus meminta para Rektor mengambil tindakan-tndakan pencegahan.

Kita tidak tahu sejauh mana efektivitas langkah-langkah yang diambil oleh Menristekti. Namun, penelitian terkini yang dilakukan oleh Institut Setara menunjukkan gerakan Islam eksklusif masih berkembang di sejumlah kampus negeri.

Baca juga : Diuji, Kenegarawanan Prabowo Subianto

Bulan Mei yang baru lalu, Setara menggelar diskusi terbuka tentang hasil riset mereka terkait penyebaran paham radikalisme di 10 kampus negeri. Itulah ancaman serius terhadap eksistensi Pancasila yang datang dari kampus negeri, menurut kesimpulan Setara.

Paham radikalis merupakan dasar dari ancaman terorisme. Dari hasil investigasi terhadap para teroris atau terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus didapatkan hubungan linear antara paham radikalisme dan gerakan terorisme.

Baca juga : Peringatan Keras Ryamizard Ryacudu

Menurut analisis Densus, terorisme yang berlatar belakang ideologi radikal di Indonesia semakin serius karena pendukungnya juga makin meningkat. Polri mengakui bahwa radikalisme sendiri sebenarnya tidak merupakan masalah sejauh ia hanya bersarang dalam pemikiran (ideologis) para penganutnya.

“Tetapi, ketika radikalisme pemikiran bergeser menjadi gerakan-gerakan radikal apalagi jika kemudian dimanifestasikan dalam bentuk aksi, maka ia menimbulkan masalah serius.

Baca juga : Ngawur, Samakan Jokowi dengan Orba

Terutama ketika harapan kelompok radikal untuk merealisasikan fundamentalisme mereka dihalangi oleh kekuatan politik lain, karena dalam situasi itu radikalisme akan diiringi oleh kekerasan yang ekstrim. Inilah yang kemudian kita kenal dengan terorisme di Indonesia.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.