Dark/Light Mode

Anies Baswedan, Andika Perkasa, Ganjar Pranowo

Minggu, 19 Juni 2022 07:59 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Namun, setelah terpilih satu nama definitif, SBY mengumumkan Konvensi batal, karena Demokrat gagal meraih suara di DPR yang memungkinkan partainya mengajukan calon presiden kepada KPU.

Tiga nama “calon presiden” versi NasDem tentu hanya sebagian politisi yang bernafsu sekali untuk jadi Presiden RI dalam Pilpres 2024.

Baca juga : HTI, Khilafah Dan Pancasila

Di luar ketiga nama itu, masih ada nama-nama lain yang sering disebut-sebut oleh lembaga survei dan analisis politik, antara lain Puan Maharani, Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra), Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), dan Erick Thohir. Presiden Jokowi, meski tidak bisa maju lagi, disebut-sebut king maker bersama Ibu Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2024.

Siapa pun yang mau maju bertarung dalam Pilpres 2024, hampir dipastikan, harus mendapat restu (tidak langsung) dari Jokowi. Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu Mei yang lalu – PAN, PPP dan Partai Golkar – disebut-sebut telah mendapat restu Presiden. Airlangga ketika itu berjanji, KIB dipastikan akan meneruskan program kerja Jokowi, termasuk proyek IKN. Maka, jika kita hendak menganalisis bagaimana peluang ketiga nama calon presiden hasil godokan Pastai NasDem, kedekatan ketiga sosok itu dengan Jokowi tidak bisa diabaikan. Marilah kita analisis secara singkat peluang tiga calon presiden godokan NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca juga : Antara Subsidi Pertalite Dan Pupuk

Anies Baswedan

Sejak memangku jabatan Gubernur DKI menggantikan Djarot Saiful Hidayat, Anies Badwedan sudah santer disebut-sebut punya peluang cukup besar menggantikan Jokowi sebagai Presiden RI pada Pilpres 2024. Anies, dalam kacamata saya, sosok yang cukup handal, punya leadership yang baik, dan communication skill yang bagus juga.

Baca juga : Mengusir Duta Besar Singapura Dari Indonesia?

Sayang, kinerjanya sebagai Gubernur DKI masih minim. Ia dan jajarannya bisa dinilai gagal melakukan normalisasi dan naturalisasi sungai, masalah banjir yang tak kunjung selesai, kemacetan lalu-lintas yang terus menjengkelkan warga Jakarta meski aturan ganjil-genap sudah diperluas ke 36 ruas jalan, dan kriminalitas di Ibukota yang semakin mengerikan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.