Dark/Light Mode

Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (3):

Perspektif Tarekat

Jumat, 8 Juli 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji ada­lah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali ‘Imran/3:96-97).

Dari ayat ini difahami bahwa ibadah ritual paling awal dan konsisten umat manusia ialah ibadah haji ini. Karena itu, kalangan ahli tarekat memaknai ibadah haji dan umrah ini lebih dalam dari sekedar penjelasan yang diperoleh saat mengikuti manasik haji. Mereka memahami penekanan haji bukan dari aspek maqbul (diterima atau ditolaknya haji karena terkait dengan keabsahan amalan rukun dan syarat), tetapi lebih menekankan aspek mabrur (terkait dengan dampak positif secara permanen yang diraih seorang hujjaj pasca pelaksanaan hajinya).

Baca juga : Esensi Haji

Jika dalam perspektif fikih dan syari’ah terlalu menekankan aspek kedisi­plinan secara fisik mengamalkan seluruh ketentuan haji, maka dalam perspektif tasawuf termasuk juga mendisiplinkan rohani dan spiritual menghayati dan menikmati ajaran dan amalan haji.

Dalam perspektif tarekat, ibadah haji dirasakan betul bukan sekedar perjalanan fisik biasa, tetapi lebih merupa­kan perjalanan spiritual (spiritual journey) menuju Allah Swt. Jamaah haji Indonesia sesungguhnya sebagian sudah berada di dalam lingkup perspektif ini. Lihat saja pada proses pelepasan jamaah haji, penuh dengan kesan per­jalanan spiritual; sebuah perjalanan yang sangat berbeda dengan perjalanan pesiar ke luar negeri dengan tujuan wisata biasa.

Baca juga : Berawal Dari Drama Kosmos

Sebagian calon jamaah haji kita sesungguh­nya mengikhlaskan dirinya jika dalam perjalanan hajinya dijemput oleh Allah Swt, karena mereka yakin akan gugur sebagai syuhada yang dijemput syurga. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.