Dark/Light Mode

Politik Makin Panas, Ekonomi Susah, Alam Tidak Bersahabat 

Selasa, 20 Desember 2022 07:39 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Perseteruan antara Jokowi dan Paloh, tampaknya, makin sengit. Hampir semua politisi senior menghadiri pesta pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, tapi Paloh tidak hadir karena sedang berobat di luar negeri. Paloh kabarnya sudah berkirim surat kepada Presiden tentang ketidakhadirannya. Kalau sedang berobat karena sakit, tentu tidak bisa datang ke Solo!

Baca juga : Impor Beras Dan Masalah Pupuk

Peseteruan antara Jokowi dan Paloh kian sengit karena bunyi “genderang reshuffle” di media sosial makin keras. Dan sasaran reshuffle, kabarnya, untuk mencopot beberapa Menteri dari Partai NasDem. Jika isu ini benar, dalam waktu sebentar lagi, maka perseteruan antara Jokowi dan Paloh bukanlah kabar burung, meskipun Paloh sudah ulang-ulang berteriak bahwa pergantian Menteri kewenangan penuh Presiden. Kita akan hormati!

Baca juga : Effendy Simbolon Ngomong Apa Lagi?

Dalam masalah politik, tiba-tiba tertiup kabar bahwa Presiden Jokowi minta pendapat tentang Amandemen UUD 1945. Sasarannya: Presiden Jokowi ingin mengeluarkan Dekrit. Untuk apa? Apalagi jika bukan untuk memperpanjang masa jabatan Presiden! Isu ini berawal dari wacana Bambang Soesatyo, Ketua MPR, ke publik. Amandemen UUD 1945 diperlukan supaya “GBHN sekarang” mempunyai landasan konstitusionalnya. Wacana Ketua MPR ini langsung saja disambut baik oleh LaNyalla, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD)! Namun, Puan Maharani sebagai Ketua DPR pasti menolak gagasan ini !! Enggak-lah. Wacana Presiden keluarkan Dekrit hanya isu yang mungkin saja untuk menjelekkan nama baik Jokowi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.