Dark/Light Mode

Politik Makin Panas, Ekonomi Susah, Alam Tidak Bersahabat 

Selasa, 20 Desember 2022 07:39 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Di bidang ekonomi, banyak kabar buruk menimpa rakyat kita, meski pemerintah masih tenang-tenang dan membantahnya. Bank Dunia telah memangkas tingkat pertumbuhan ekonomi kita: dari 5,2 persen untuk tahun 2022 menjadi 4,8 persen untuk tahun depan. Inflasi masih menjadi musuh utama perekonomian kita, antara lain karena harga pangan, secara keseluruhan, mengalami kenaikan.

Baca juga : Impor Beras Dan Masalah Pupuk

Sejumlah Menteri kita berkilah ini fenomena yang rutin menjelang hari Natal dan Tahun Baru. Tapi, utang luar negeri pemerintah maupun swasta mengalami penurunan sekitar 7 persen. Berita baik.  Seorang Menteri langsung menghibur rakyat dengan “lagu” yang itu-itu saja:  Enggak usah khawatir dengan utang, karena utang kita dikelola secara terbuka, prudent dan untuk pembangunan infrastuktur.

Baca juga : Effendy Simbolon Ngomong Apa Lagi?

Seorang Menteri lain berkilah utang jangan dilihat besarnya, tapi kemampuan pemerintah membayar utangnya. Apakah kemampuan membaya utang Indonesia makin lama makin bagus, silakan minta pandangan Dr. Rizal Ramli, ex Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan! Dalam alam demokrasi, boleh kan dialog bahkan debat secara terbuka?!          Bagaimana situasi politik dalam negeri ? Makin panas! Kami baru saja menyaksikan pidato Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, yang berapi-api dengan ekspresi wajah marah. Maklum, Anies Baswedan, calon presiden NasDem makin gencar berkampanye di mana-mana. Toh, Anies membantah berkampanye. Silakan buktikan saya berkampanye. Kalau begitu, Anies tidak pernah baca buku politik apa sesungguhnya definisi “kampanye politik”. Seorang Anggota Lembaga Pengawas Pemilu secara tegas mengatakan Capres NasDem itu sudah melakukan kampanye, curi start, padahal masa kampanye Pemilu 2024 masih jauh.

Baca juga : Ganjar Capres 2024

Nah, siapa saja yang menghantam Anies Baswedan, Surya Paloh pasti tidak senang, bahkan gusar. “Saya siap mati, biar Tuhan mencabut nyawa saya jika kegiatan-kegiatan saya ini bukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya amat mencintai negara dan bangsa ini. Kenapa saya tidak boleh memberikan wacana yang positif kepada rakyat? Kenapa kita harus tunduk pada wacana yang itu-itu saja? Padahal bagaimana dengan ekonomi kita, transportasi kita dan sebagainya!” kita-kira begitu pidato Ketum NasDem berapi-api.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.