Dark/Light Mode

Mungkinkah Anies Kesulitan Dapat Tiket Capres?

Minggu, 7 Mei 2023 06:58 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Ah, dalam politik memang selalu terjadi dinamika tinggi, loncat sini loncat sana seperti orang ketakutan tidak dapat “kursi”.

Dari semua manuver gesit itu, yang paling gencar lompat sini-sana mungkin Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan. Ia pun bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh beken, termasuk Jusuf Kalla, Jenderal TNI (purn) Wiranto, para purnawirawan TNI dan lain-lain. Apa lagi tujuannya kalau bukan minta dukungan moril. Jenderal Wiranto langsung disebut-sebut pantas menjadi wapres Prabowo jika Prabowo berhasil memenangkan pertarungan politik dalam Pilptres 2024. Sementara itu, pertemuan Prabowo dengan Jokowi sangat intensif terjadi, termasuk di lahan pertanian di Kalimantan. Di mana pun ia berada untuk kampanye [halus]. Prabowo tidak pernah melemparkan senyumnya yang ceria. Seolah ia yakin sudah “setengah” memenangkan pertempuran politik di April 2024.

Baca juga : Nasib Prabowo Setelah Ganjar Capres PDIP

Namun, kabar tentang Prabowo ingin masuk ke Teuku Umar (rumah kediaman Ibu Mega) untuk “minta tiket duet dengan Ganjar”, juga beredar. Bahkan kabarnya, Prabowo minta restu Jokowi untuk bisa berduet dengan Ganjar Pranowo. Tampaknya, Jokowi tidak berdaya “memaksakan” Prabowo berduet dengan Ganjar.

Pertemuan lima Ketua Umum Parpol dengan Presiden Jokowi di Istana beberapa hari yang lalu, tampaknya, berita terakhir yang paling menyedot perhatian medsos dan publik. Ada apa Jokowi sampai menggelar pertemuan akbar itu? Sejumlah pengamat dan cendikiawan mengkritik ulah Presiden ini yang dianggap sudah “melanggar konstitusi”. Jokowi membantah tudingan ini. Sebagai Presiden, saya bukan hanya mengurus masalah kabinet, ekonomi, tapi juga boleh mengurus masalah politik, kenapa tidak?

Baca juga : Tunjukkan Kedigdayaan TNI Di Papua

Satu hal yang juga menyedot perhatian publik dari pertemuan Presiden dengan lima Ketum Parpol adalah tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dalam pertemuan tersebut. Kenapa tidak diundang? Jawab Jokowi: lha NasDem kan sudah punya Calon Presiden, jawab Presiden diplomatis. Jujurkah jawaban ini? Jangan tanya saya.

Nah, sejak kosongnya kursi Ketum NasDem dalam pertemuan lima Ketum Parpol dengan Jokowi, ramai beredar spekulasi bahwa tekanan (pressure) Jokowi terhadap Paloh makin keras. Jokowi dikabarkan siap-siap melakukan reshuffle kabinet, mencopot semua kursi menteri NasDem dalam kabinet jika Anies Baswedan masih bercokol sebagai Capres Koalisi Perubahan!
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.