Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (6)

Pengalaman Suksesi Umar Ibn Khattab

Selasa, 23 Mei 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Umar menjabat selama kurang lebih empat tahun. Dalam masa pemerintahan Umar, terjadi peristiwa tragis.

Ia ditikam dengan enam kali tusukan oleh seorang keturunan Persia bernama Fairus, yang lebih dikenal dengan Abu Lu’lu’.

Mengetahui dirinya sudah tidak berdaya, seperti halnya pendahulunya Abu Bakar, ia meminta sahabat untuk bermusyawarah membicarakan bakal penggantinya.

Semula, kalangan sahabat mengusulkan putranya yang dikenal cerdas, yaitu Abdullah bin Umar, tetapi Umar menolak dengan mengatakan: ”Cukup hanya seorang dari keluarga Umar yang menjadi khalifah”.

Baca juga : Pengalaman Suksesi Abu Bakar

Lalu musyawarah dilakukan dengan enam orang tim formatur yang ditunjuk Umar dan ditambah putranya (Abdullah) yang dinyatakan tidak punya hak suara.

Keenam sahabat itu ialah, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin ’Affan, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Pertimbangan Umar memilih orang ini karena Nabi pernah menyatakan orang-orang ini sebagai calon penghuni surga.

Nanti formatur ini yang memilih khalifah. Kalau suara terpilih 4:2 dan yang dua orang itu menolak maka bunuh orang itu.

Baca juga : Pengalaman Suksesi Nabi

Kalau perolehan suara yang dipilih draw 3:3 Umar meminta Abdullah yang menentukannya.

Tetapi kalau pilihan Abdullah ditolak, ia minta siapa yang dipilih oleh Abdurrahman bin ’Auf. Kalau ada yang menolak pilihan itu bunuh dia, kata Umar.

Ternyata suara yang berkembang dari tim formatur itu muncul dua nama, yaitu ’Utsman bin ’Affan dan ’Ali bin Abi Thalib. Ketika Ali ditawari oleh tim formatur maka Ali merendah (tidak tegas).

Giliran Utsman didatangi dia menjawab dengan tegas, ”saya bersedia”.

Baca juga : Adakah Standar Suksesi Politik Dalam Islam?

Akhirnya formatur menetapkan Utsman sebagai Khalifah ketiga. Sejak itulah nama Utsman ibn ’Affah mulai dipopulerkan sebagai calon pengganti Umar jika sewaktu-waktu wafat.

Tidak lama setelah itu, akhirnya Umar wafat dan dengan sendirinya Utsman ibn ’Affan menjadi pengganti Umar di dalam menjalankan roda pemerintahan di Madinah dan dunia Islam yang sudah meluber ke luar jazirah Arab pada masa pemerintahan khalifah Umar.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.