Dark/Light Mode

Adakah Standar Suksesi Politik Dalam Islam?

Rabu, 21 Juni 2023 05:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Suksesi secara demokrasi sejati di dalam dunia Islam ­diawali dalam era Presiden SBY di Indonesia, ketika selu­ruh rakyat melakukan pemi­lihan umum memilih secara langsung kepala negaranya. Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan tentang tata cara penentuan, pemilihan, dan penetapan pemimpin umat atau kepala pemerintahan.

Rasulullah sendiri juga tidak pernah memberikan wasiat atau petunjuk tentang proses pergantian kepemimpinan di dalam Islam.

Sampai saat-saat ter­akhir kehidupannya pun tidak memberikan statemen politik. Ini semua pertanda ­bahwa urusan suksesi adalah urusan kontemporer duniawi, yang dapat dilakukan dan dipilih sendiri oleh masyarakat dan umat berdasarkan kebutuhan obyektifnya.

Baca juga : Mewujudkan Ketenangan dan Rasa Aman

Islam hanya menggariskan musyawarah jalur terbaik dalam menyelesaikan segala hal.

Tidak memadainya ayat-ayat Al-Qur’an membicara­kan soal hidup kemasyarakatan umat, termasuk politik suksesi, menurut Prof. Harun nasution, itu banyak hikmahnya.

Di antaranya masyarakat selalu dinamis dan senantiasa mengalami perubahan dan berkembang mengikuti peredaran zaman. Jika peraturan dan hukum absolut yang mengatur masyarakat berjumlah banyak lagi terperinci maka di­namika masyarakat yang diatur sistem peraturan dan hukum absolut,tentu akan menjadi terikat. Dengan lain kata, perkembangan masyarakat akan menjadi terhambat.

Baca juga : Mengenal Konsep Imamah

Dinamika masyarakat meng­hendaki agar ayat-ayat yang mengatur masyarakat jumlah­nya sedikit agar lebih supel mengadaptasikan diri dengan zaman. Di sinilah terletak hikmah mengapa ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak ­banyak membicarakan soal-soal hidup kemasyarakatan manusia.

Tuhan lebih banyak menye­rahkan urusan kon­temporer­nya kepada puncak-puncak pemi­kiran ­manusia untuk ­mengaturnya. Tuhan cukup hanya memberikan pokok-pokok ajaran di dalam al-Qur’an. Pokok-pokok ajaran atau ajaran dasar inilah nanti yang akan memandu kecerdasan lokal masyarakat di dalam mengatur urusan keduniawiannya masing-masing. Kita selalu berharap agar umat Islam tetap berpegang teguh terhadap ajaran dasar itu di dalam menempuh suksesi kepemimpinan di dalam seluruh lini kehidupan.

Meskipun tidak ditemu­kan metode atau cara suksesi yang baku dalam ­Islam, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia se­layaknya memberikan kontribusi positif ke dalam hal fikih siyasah.

Baca juga : Mengedepankan Dialog Dan Musyawarah

Bagaimana Indonesia ti­dak hanya menjadi perintis ­de­mo­krasi terbuka tetapi juga se­kaligus merumuskan ­nilai-nilai dasar berpolitik atau Fi­kih Siya­sah ala Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.