Dark/Light Mode

Pilihan Wakil Ratu Sasrabahu

Senin, 31 Juli 2023 04:11 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahapan pesta demokrasi tinggal tujuh bulan lagi. Namun bakal calon presiden belum memutuskan siapa yang men­jadi wakilnya. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia, agenda demokrasi lima tahunan Indonesia menjadi sorotan in­ternasional. Dari ketiga bakal calon, elektabilitasnya masih di bawah lima puluh persen. Se­hingga diperlukan wakil untuk mengerek popularitas pasangan yang mau berlaga pada bulan Februari mendatang.

“Peran wakil presiden bukan seperti ban serep lagi, Mo,” sela Petruk sambil cengengesan. Romo Semar hanya mesem tidak mau komentar terlalu banyak tentang bakal capres dan cawa­pres. Romo Semar sedang pri­hatin dengan masih banyaknya antrean gas melon di berbagai daerah. Padahal kebutuhan gas murah untuk rakyat merupakan keniscayaan. Selain harganya relatif murah dan terjangkau, bahan bakar gas lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

Baca juga : Memahami Tiwikrama Politik

Seperti biasa, Romo Semar ditemani Singkong rebus dan kopi pahit untuk sarapan paginya. Sarapan sambil ngobrol bertukar pikiran merupakan kegiatan wajib di Padepokan Klampis Ireng. Selain dapat mempererat persaudaraan dengan masyarakat sekitar, ke­luhan wong cilik merupakan masukan yang jujur.

Romo Semar membiarkan kepulan asap rokok klobot me­nari-nari di depan matanya. Sehingga membawa ingatan Semar ke zaman Ramayana. Bagaimana strategi Prabu Har­juna Sasrabahu mencari wakil untuk memimpin kerajaan Maespati.

Baca juga : Kemenparekraf Gelar Sinema Keliling Di Jambi

Kocap kacarito, Prabu Harjuna Sasrabahu kesulitan mancari sosok yang akan dijadikan wakil atau patih di kerajaan Maespati. Sebagai raja titising Dewa Wisnu yang memiliki kesaktian “ngerti sak durunge winarah” atau dapat membaca tanda-tanda zaman. Seharusnya tidak sulit men­cari patih yang sebanding kesaktiannya.

Prabu Harjuna mendengar kabar sayembara boyong pu­tri di kerajaan Magada. Dewi Citrawati putri sekar kedaton selain cantik adalah titising Dewi Sri. Harjuna ingin mela­mar Dewi Citrawati untuk di­jadikan istri permaisuri. Untuk tujuan tersebut, dia menawarkan kepada siapa yang dapat mem­boyong Dewi Citrawati akan dijadikan patih kerajaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.