Dark/Light Mode

Jokowi Di Antara Banyak Pilihan

Rabu, 2 Oktober 2019 07:24 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Para mahasiswa yang melancarkan aks-iaksi demonstrasi yang diwarnai aksi kekerasan bahkan anarkis mempersepsikan perubahan sikap Presiden sebagai “kemenangan”.

Untuk menggoalkan kemenangan itu menjadi kemenangan sungguhan, mahasiswa pun lebih keras menekan Jokowi melalui aksi-aksi unjuk rasa anarkis.

Mungkin karena merasa berada atas angin, BEM Seluruh Indonesia menolak undangan Presiden Jokowi untuk berdialog. Mereka lebih memilih datang ke sebuah stasiun televisi yang khusus mengagendakan masalah revisi UU KPK.

Di pihak lain, sejumlah partai politik, juga wakil rakyat, memperingatkan Jokowi untuk hati-hati menyikapi Perppu. Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) menunjukkan sikap yang paling keras menentang Perppu.

Baca juga : Mengatasi Papua

Aksi demo mahasiswa, pada awalnya, kami percaya, murni untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Namun, aksi-aksi itu dengan cepat ditunggangi macam-macam kelompok/kekuatan politik.

Aneh sekali, anak-anak sekolah kelas SMP dan SMA terjun juga ke jalan.

Banyak diantara mereka yang mengaku terang-terangan bahwa mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa; hanya terpengaruh oleh seruan lewat twitter atau facebook untuk “kumpul” di satu tempat.

Ada juga kelompok yang mengaku diberikan uang Rp 40.000,- untuk ikut demo. Di satu gambar yang viral ke mana-mana, terlihat seorang berusia setengah baya sedang memakai jaket perguruan tinggi yang kedodoran; pertanda dia sebenarnya bukan mahasiswa.

Baca juga : Keputusan Presiden Trump dan APBN Kita

Ada juga yotube yang viral mempertontonkan seorang “tokoh” sedang membakar anakanak muda untuk terjun ke jalan demi kepentingan bangsa dan negara sambil caci-maki terhadap pemerintah Jokowi.

Tidak diragukan lagi, pembatalan revisi UU KPK sudah menjadi “komoditas laris” bagi berbagai kelompok/kepen tingan untuk tujuan tertentu.

Apa tujuannya? Untuk membatalkan pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019. “Kita harus batalkan pelantikan Jokowi. Kalau tidak, makin rusak negara kita!” teriak seorang “tokoh” di depan banyak orang, sebagian anak-anak muda.

Kelompok apa saja yang kini ramai-ramai terjun ke gelanggang untuk menggoyang Jokowi, bahkan melengserkan Jokowi, dengan senjata penolakan revisi UU KPK?

Baca juga : Habibie, Pemimpin Yang Tak Pernah Berhenti Bekerja

Aparat keamanan, khususnya Polri, pasti tahu. Bahkan ada seorang dosen di satu PTN kondang yang, menurut polisi, berhasil ditangkap sedang mempersiapkan puluhan bom molotov di rumahnya untuk dipakai dalam aksi unjuk rasa beberapa hari yang lalu.

Ada juga seorang mantan Kepala Staf Angkatan yang berpidato berapi-api dengan tema sama: menyerang pemerintah Jokowi (kalau video itu bukn palsu/ fake).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.