Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (42)

Semua Benda Mempunyai Emosi: Mineral

Jumat, 27 Oktober 2023 05:04 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibnu Hajar al-’Asqalani yang bernama lengkap Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar, (773 H/1372 M - 852 H/1449 M, seorang ahli hadits dari mazhab Syafi’I, yang karya-karyanya banyak beredar di Pondok Pesanteren dan di Perguruan Tinggi Islam, di antaranya kitab Fathul Bari, Ad-Durar al-Kaminah, Tahdzib at-Tahdzib, Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Bulughul Maram, Al-Isti’dad Liyau­mil Mii’aad, dan Nukhbatul Fikr. Ia lahir di Sya’ban 773H bertepatan tanggal 18 Februari 1372M di Mesir dan wafat di kota yang sama tanggal Sya’ban 773 H / 18 Februari 1372 M Mesir.

Baca juga : Mengejutkan, Amran Sulaiman Mentan Lagi

Ia mendapatkan gelar (laqab) “Ibn Hajar” (anak batu), yang sejarahnya cikup unik. Ia berasal dari pedalaman Mesir ke­mudian datang ke kota Mesir menuntut ilmu. Bertahun-tahun belajar tetapi merasa tidak memiliki kemampuan belajar yang baik sehingga ia memutuskan pulang kampong, membantu orang tuanya menyambung hidup keluarganya. Dalam per­jalanan pulang, ia mampir beristirahat di dalam sebuah gua. Di dalam gua ia terbaring sejenak sambal memperhatikan tetesan air yang terus menerus menimpa sebuah batu cadas yang ada di bawahnya. Ia terpesona bagaimana mungkin air yang begitu lembut bisa melubangi kerasnya batu cadas. Akhirnya ia sadar, kalu air yang begitu lembut bisa melubangi batu cadas yang begitu keras karena ketekunan tutesan air di atasnya, maka dirinya pun pasti akan berubah jika ia tekun belajar seperti tekunnya tetesan air. Ia memutuskan untuk kembali ke kota Mesir melanjutkan pelajarannya. Sejak itu ia mendapat gelar “Anak Batu” (Ibn Hajar).

Baca juga : Semua Benda Mempunyai Emosi: Pengantar

Dengan pelajaran dari tetesan air di atas batu, maka ia kemudian berubah menjadi ulama yang tersohor. Ia bergelar Ibnu Al-Hafizh karena menghafal begitu banyak hadis. Ia mu­lai menulis pada usia 23 tahun hingga akhir hayatnya. Karya-karyanya memenuhi hampir seluruh perpustakaan besar di dunia Islam. Ia sangat produktif menulis. Ada peneliti yang pernah menghitung lembaran bukunya lalu dikalikan dengan umurnya, maka rata-rata ia menulit 12 halaman setiap hari. Para raja dan Amir biasa saling memberikan hadiah dengan kitab-kitab Ibnu hajar. Menurut murid utamanya, yaitu Imam As-Sakhawi, karya dia mencapai lebih dari 270 kitab.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.