Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (38)

Asal Usul Alam Semesta: Uap (1)

Senin, 23 Oktober 2023 05:50 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendapat Tales yang menga­takan partikel paling kecil yang menjadi asal usul alam semesta bukanlah air (water), karena terbukti air masih bisa menguap lalu hilang. Lagi pula, banyak wujud yang tidak bersumber dari air, mekipun air memang diakui sebagai salah satu sumber kehidupan makhluk hidup.

Asal-usul alam semesta menurut Anaximandros (610-546 SM) berasal dari sesuatu di luar alam empiris atau alam nyata yang disebutnya dengan istilah the ultimate reality (arche), sesuatu yang bersifat eternal, tak terbatas (infinite/boundless), dan proses Ilahi (Divine process), atau mungkin inilah yang disebut unsur dan proses Ilahi (Divine process).

Baca juga : Asal Usul Alam Semesta: Air (1)

Konsep dasar penemuan Anaximandros ialah to apeiron, yakni suatu prinsip abstrak yang menjadi prinsip dasar segala sesuatu. Dari prinsip inilah berasal segala sesuatu yang ada di dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang panas dan dingin, yang kering dan yang basah, malam dan terang).

Air dan api saling berlawanan sehingga air bukanlah zat yang ada di dalam segala sesuatu. Karena itu, Anaximandros memandang tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari zat yang empiris.

Baca juga : Benarkah Atom Asal-Usul Alam Semesta?

Prinsip dasar itu haruslah pada sesuatu yang lebih mendalam dan tidak dapat diamati oleh pancaindra. Atas dasar inilah ia menyimpulkan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan kembali. Kembali ke mana? Dalam Islam inilah yang disebut Inna lillah wa inna ilaihi raki’un (Kita dari Allah dan akan Kembali kepada-Nya).

Anaximandros mem­bangun teorinya tentang asal-usul alam semesta melalui to apeiron, yakni segala se­suatu yang ber­lawanan, yang terus berperang satu sama lain. 

Baca juga : Asal-Usul Alam Semesta: Atom (3)

Yang panas membalut yang dingin sehingga yang dingin itu terkandung di dalamnya. Dari yang dingin itu terjadilah yang cair dan beku. Yang beku inilah yang kemudian menjadi ­bumi. Api yang membalut yang dingin itu kemudian terpecah-pecah pula. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.