Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (86)

Alam Semesta: Antara Mitos, Logos, Dan Agama (2)

Minggu, 17 Desember 2023 05:36 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga pendekatan kepada alam semesta yakni mitos, logos, dan agama. Ketiga pendekatan ini masing-masing mempunyai pengaruh di dalam masyarakat. Pandangan mitos ternyata bukan hanya dari masyarakat adat-tradisional atau masyarakat primitif, tetapi juga dari kalangan masyarakat modern.

Sejumlah antropolog kini sedang mengintensifkan penelitiannya terhadap fenomena kehidupan benda-benda yang selama ini dianggap benda mati, seperti mineral, bebatuan, dan air.

Ke­simpulan mereka mirip dengan kesimpulan masyarakat adat-tradisional. Mereka menganggap semua benda-benda apapun baik di bumi maupun benda-benda angkasa luar semuanya memiliki senergi dan kemampuan untuk memberikan message atau pesan kepada benda-benda alam lain.

Baca juga : Alam Semesta: Antara Mitos, Logos, Dan Agama (1)

Kelompok masyarakat adat-tradisional menggunakan otak kanan yang menekankan ­perasaan atau emosi di dalam mendekati obyek alam semesta, dan ternyata mereka berhasil menjalin komunikasi intensif dengan mereka.

Rahasia alam semesta dibuka sendiri oleh sang obyek, tanpa harus menggunakan teknologi canggih seperti masyarakat modern-rasional. Mereka sudah terampil menemukan dan menangkap energi dan bahkan gaya hidup tersendiri terhadap segenap benda-benda yang dijadikan obyek.

Kepolosan dan keluguan masyarakat adat-tradisional ternyata lebih relevan untuk membuka dan menangkap rahasia alam semesta. Sesungguhnya kalangan ulama, terutama ulama tasawuf, sudah lama juga menjalin komunikasi spiritual dengan benda-benda alam.

Baca juga : Fenomena New Consciousness Di Baat (2)

Al-Qur’an menunjukkan beberapa contoh, bagaimana Nabi Ibrahim bersahabat dengan api sehingga lautan api yang dibuat raja Namrud untuk mencelakakan dirinya tak sehelai rambutnya bahkan pakaiannya terbakar api. Bahkan Nabi Ibrahim merasa sejuk di dalam lautan api unggun sementara raja Namrud bersama rakyatnya kepanasan menonton pembakana Nabi Ibrahim.

Nabi Daud tidak terlukai oleh tombak dan parang karena sahabatnya (besi) berikrar tidak akan pernah mungkin melukai sahabatnya dan sahabat Tuhannya. Nabi Yunus yang dilempar ke tengah samudera diperebutkan oleh ikan-ikan raksasa karena ikan-ikan tersebut tidak tega menyaksikan sahabatnya dan sahabat Tuhannya tenggelam di wilayah kekuasaan mereka.

Abdul Muthalib kakek Nabi bersama rekan-rekannya yang menjaga Ka’bah bebas dari batu-batu lemparan burung karena burung-burung utusan Tuhan tidak akan pernah mencelakakan sahabat Tuhannya. Ini semua menjadi contoh bahwa benda-benda alam lain selain manusia mempunyai perasaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.