Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya`ban (4)

Meningkat Dari Taib ke Tawwab (2)

Jumat, 16 Februari 2024 05:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Rasulullah Saw, pernah ditannya oleh isterinya, ’Aisyah RA, mengapa engkau menghabiskan waktu malammu untuk beribadah, bukankah engkau seorang Nabi yang dijamin masuk syurga oleh Allah Swt? Rasulullah menjawab singkat, ”Apakah aku tidak termasuk hamba yang bersyukur”. Dari sini bisa difahami bahwa porsi makna taubat tidak hanya sekedar pembersihan diri dari dosa dan maksiyat tetapi lebih banyak bermakna mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah Swt (taqarrub ilallah). Taubat merupakan sifat orang-orang beriman, sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur/24: 31).

Baca juga : Meningkat Dari Taib Ke Tawwab (1)

Inabah yang merupakan sifat dasar al-tawwabin, sesung­guhnya menjadi ciri khas para wali dan para orang dekat Tuhan (muqarrabin). Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam al-Qur’an: “Wa ja’a bi qalbin salim (Dan dia datang dengan hati yang bertaubat). (QS. Qaf/50: 33). Selain inabah juga dikenal istilah lain yaitu aubah merupakan sifat para Nabi dan Rasul, sebagaimana firman-Nya: “Ni’mal ‘abd innahu awwab” (Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta`at (kepada Tuhannya). (Q.S. Shad/35: 44).

Baca juga : Meningkat Dari Istighfar Ke Taubat

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 3, edisi Jumat, 16 Februari 2024 dengan judul "Meraih Berkah Bulan Sya'ban (4), Meningkat Dari Taib ke Tawwab (2)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.