Dark/Light Mode

Menggapai Kesejukan Beragama (34)

Mengelola Bahasa Agama (2)

Kamis, 31 Oktober 2019 07:56 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi menyadari dalam kondisi tidak normal lebih penting mewujudkan substansi nilai ketimbang formalitas ajaran.

Prinsip ini dikristalisasikan dalam kaedah usul fikih: Mala yudriku kulluh la tudriku kulluh (apa yang tak dapat diwujudkan semuanya jangan ditinggalkan semuanya).

Baca juga : Mengelola Bahasa Agama (1)

Riwayat di atas menunjukkan betapa hebatnya Nabi mengelola dan memainkan bahasa agama sehingga membuahkan win win solution. Keyakinan Nabi tidak merasa tereduksi dengan penerimaan kalimat usulan golongan kafir Quraisy.

Pihak kafir Quraisy pun juga merasa berhasil dengan penerimaan usul-usul mereka. Seandainya Nabi bersikukuh dengan pendirian sahabatnya, maka peperangan terus berlanjut. Ternyata kemampuan dan keahlian memainkan bahasa agama bisa menyelamatkan semua.

Baca juga : Kedudukan Atheis

Pengalaman mengelola bahasa agama ini juga pernah dicontohkan oleh the founding fathers kita dengan rela mencoret ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluknya” diganti dengan “Pancasila”.

Keutuhan bangsa Indonesia juga dibingkai dalam sebuah kata profan “Bhinneka Tunggal Ika”. Kalimat ini didukung oleh puluhan ayat dan hadis.

Baca juga : Di Antara Negara Agama dan Agama Sekuler

Hadis tersebut di atas juga mencerminkan kearifan seorang Nabi Muhammad yang kemudian ditetapkan oleh Michael Hart sebagai tokoh nomor 1 di antara 100 tokoh termuka yang pernah lahir dimuka bumi, atau Thomas Carlile yang membatasinya hanya 11 tokoh di mana Nabi Muhammad tetap diunggulan teratas.

Ia bagaikan seorang tokoh yang lahir jauh mendahului zamannya, karena ternyata hingga abad ini kearifan-kearifannya tetap mengisnpirasi para pemimpin dunia. Di sinilah bahasa agama sangat kita perlukan untuk memompakan semangat jihad di dalam memajukan NKRI yang kita cintai. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.