Dark/Light Mode

Hakekat Silaturrahim (3)

Rabu, 3 Juni 2020 07:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Silaturahim juga dilakukan terhadap bangsa jin sebagaimana ditemukan di dalam beberapa riwayat Nabi. Bahkan Rasulullah diriwayatkan pernah mempunyai jin piaraan.

Rasulullah juga diriwayatkan sering menjalin komunikasi dengan arwah leluhur para Nabi, sebagaimana disebutkan di dalam hadis-hadis Isra’ Mi’raj. Yang amat populer ia pernah menjadi Imam di Mesjid Aqsha dan makmumnya para Nabi sebelumnya menjelang ia melakukan Mi’raj.

Rasulullah pernah dibantu beberapa kali oleh makhluk-makhluk spiritual tersebut. Ketika Rasulullah hijrah ke Thaif, ia disambut dengan lemparan batu sampai tumitnya berdarah. Makhluk spiritual penjaga Gunung Thaif mendatangi Rasulullah untuk membalaskan rasa sakitnya, tetapi Rasulullah menolak tawaran itu.

Baca juga : Hakekat Silaturrahim (2)

Kisah perang badar juga Rasulullah pernah mendapatkan bala bantuan dari ”tentara tak terlihat”. Percaya terhadap makhluk spiritual salahsatu dari rukun imann, khususnya percaya terhadap malaikat. Jadi jelas bahwa konsep silaturrahim di dalam Al-Qur’an dan sebagaimana di praktekkan Rasulullah bukan hanya dengan sesama manusia, apalagi hanya dibatasi sesama umat Islam.

Silaturrahmi Rasulullah sangat komprehensif, meliputi seluruh makhluk makrokosmos, mikrokosmos, dan makhluk spiritual. Silaturrahim Rasulullah tidak dipilah dan dibedakan oleh atribut-atribut primordial manusia, seperti agama, ras, etnik, suku-bangsa, negara, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan lain sebagainya.

Al-Qur’an juga telah menegaskan: ”Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak cucu Adam” (Q.S. 17:70). Tuhan tidak menggunakan redakasi ”Allah memuliakan orangorang Islam”. Ini artinya siapapun sebagai anak cucu Adam wajib dihormati sebagai manusia.

Baca juga : Hakekat Silaturrahim (1)

Al-Qur’an juga menggagas konsep ”ukhuwah imaniyah”, persaudaraan orang-orang yang berkeimanan. AlQur’an mengatakan: ”Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah saudaramu” (Q.S. 49:10).

Tuhan tidak mengatakan ”sesungguhnya orang-orang Islam itu bersaudara”. Ini artinya pengakuan terhadap orang-orang yang beriman. Al-Qur’an sendiri telah memberikan semacam bentuk pengakuan kepada agama-agama dan kepercayaan lain.

Kata Nasrani (Kristen) di dalam Al Qur’an terulang 15 kali, kata Yahudi terulang sebanyak 11 kali, kata shabi’in (animisme) terulang sebanyak lima kali, dan kata Majusi satu kali. Mungkin tidak ada satu pun kitab suci lain seperti Al-Qur’an yang memberikan pengakuan terhadap agama lain.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.