Dark/Light Mode

Saatnya Kita Lebih Dekat Kepada Tuhan (2)

Selasa, 23 Juni 2020 07:47 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketika seseorang dengan konsisten menjalani mujahadah dan riyadhah, maka secara otomatis orang itu menapaki anak-anak tangga lebih tinggi. Cepat atau lambatnya perjalanan spiritual seseorang ditentukan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas mujahadah dan riyadhah itu.

Ada orang yang berhasil mencapai maqam kedua atau ketiga tetapi sulit lagi untuk naik ke maqam berikutnya, tingkat mujahadah dan riyadhah-nya pas-pasan. Ada juga terus melejit dan tidak terlalu lama berada di dalam anak-anak tangga bawah.

Semuanya tergantung konsistensi (istiqamah) seseorang. Ketika seseorang merangkak naik meninggalkan posisi semula lalu berupaya dengan melakukan mujahadah dan riyadhah, maka yang bersangkutan akan melahirkan sejumlah perubahan mendasar di dalam dirinya, yang dilihat dan dirasakan oleh bukan hanya diri yang bersangkutan tetapi juga orang lain, terutama bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Baca juga : Saatnya Kita Lebih Dekat Kepada Tuhan (1)

Biasanya orang yang sudah memasuki anak tangga salik maka nampaknya banyak yang ketagihan, bahkan semacam ketergantungan, seolah perjalanan hidupnya selama ini kosong tanpa makna. Ia baru merasakan makna hidup yang sesungguhnya. itulah sebabnya muncul fenomena keagamaan melakukan uzlah dan pengembaraan dari mesjid ke mesjid, dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu negara ke negara lain.

Mereka meninggalkan keluarga, mengenyampingkan perjaan rutinnya di kantor, dan mengganti sahabat lama dengan sahabat spiritual baru. Akan tetapi tidak sedikit pula orang yang kecewa di dalam pencariannya.

Apa yang diharapkan dan diimajinasikan di dalam perjalanan spiritualnya berbeda dengan kenyataan hidup yang dialaminya, sehingga mereka kembali ke dunia lamanya, mungkin jauh lebih setback lagi ke belakang.

Baca juga : Berterima Kasih Kepada Hawa dan Maryam (2)

Kedua kutub ”ekstrim” ini disebabkan oleh kurangnya pengenalan teoritis tentang dunia sufi dan tasawuf. Mereka langsung menjadi practicing tanpa pernah memperoleh introductions dari guru spiritual yang berpengalaman.

Sebenarnya waktu yang tersedia bagi kita untuk meningkatkan kedekatan diri dengan tuhan masih cukup banyak, terutama didalam eara PSBB ini. Kini saat paling baik untuk mengembalikan diri kita kepada Allah SWT sedekat-dekatnya.

Kita perlu berlapang dada menerima kenyataan kedatangan ”tamu” tak diundang berupa virus corona. Kita perlu mencoba resep sebuah hadis ”Barangsiapa yang takut kepada Sang pencipta maka seluruh makhlukNya akan takut dan respek kepada yang bersangkutan”. Semoga virus corona bisa menjadi ’vaksin’ sekiranya mampir ke dalam tubuh kita. **

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.