Dark/Light Mode

Kearifan Lokal Nusantara: Bugis-Makassar (4)

Jumat, 3 Juli 2020 08:13 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Poin-Poin yang amat merugikan dari perjanjian itu adalah sebagai berikut:

1. Kerajaan Makassar diwajibkan mem bayar kerugian perang (ps. 13).

2. Melepaskan tawanan pegawai VOC (ps.2).

3. Menyerahkan barang VOC yang disita (ps.3).

4.Melepaskan koloni-koloninya (ps.14 & 16-21).

Baca juga : Kearifan Lokal Nusantara: Bugis-Makassar (3)

5. Membonkar benteng-benteng pertahanan Kerajaan (ps. 10).

6. Mengusir semua bangsa Eropa yang berdagang di Makassar (ps. 6).

7. Melarang orang-orang Makassar berlayar ke Maluku (ps. 9).

8. Hanya VoC yang dibolehkan berdagang di Makassar tanpa macammacam kewajiban (ps. 8).

9. Menyerahkan Benteng Ujung Pandang berikut perkampungan dan lingkungannya kepada VoC (ps.11).

Baca juga : Kearifan Lokal Nusantara: Bugis-Makassar (1)

Semenjak VOC melakukan pemba tasan-pembatasan terhadap orang-orang Bugis-Makassar, maka semenjak itulah migrasi besar-besaran orang-orang Bugis-Makassar ke beberapa derah yang memungkinkan mereka bebas melakukan hubungan dengan dunia luar.

Pola migrasi masyarakat Bugis-Makassar dapat dibedakan ke dalam dua pola, yaitu passompe, yakni pola migrasi sementara dan biasanya tidak mengikut sertakan semua anggota keluarga. Sedangkan pola kedua yaitu mallekke’ dapureng, yakni hijrah secara permanen ke sebuah tempat dengan membawa seluruh anggota keluarga inti.

Pola pertama pada umumnya dimotivasi oleh kepentingan dan tuntutan ekonomi keluarga, sedangkan pola kedua biasanya ada motivasi lain, misalnya adanya rasa pessimistik untuk tinggal di daerah asal karena mungkin hilangnya kebebasan dan adanya persoalan harga diri.

Sebenarnya masih ada satu jenis migrasi yang dikenal dalam masyarakat Bugis-Makassar, yaitu ripoppangi tanah (diusir dari daerah asal) karena yang bersangkutan telah melakukan keonaran atau melanggar hukum adat.

Pelanggaran berat yang telah dila kukannya membuatnya dianggap sudah mati oleh anggota keluarganya. Misalnya seseorang yang telah melakukan.

Baca juga : Sogokan Spiritual (2)

Latar belakang migrasi masyarakat Bugis-Makassar, menurut Andi Zainal Abidin, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Siri’ Masiri’, yakni migrasi yang di la kukan untuk mempertahankan dan meningkatkan martabat harga diri, baik untuk diri pribadi maupun keluarga.

Sir’i Masiri’ muncul manakala sese orang atau kelompok merasa malu atau terhina karena hidup sengsara, miskin, bodoh, kurang berhasil dalam kehidupan, tidak bisa bersaing dengan orang lain.

Rasa malu dan terhina bukan bersumber dari atau karena orang lain melainkan dari dalam dirinya sendiri. Perasaan siri’ masiri’ ini kemudian menjadi faktor terjadinya migrasi. Masyarakat Bugis-Makassar. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.