Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (38)

Tidak Menolerir Kekerasan (1)

Senin, 23 November 2020 09:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Atas nama apapun, kepada siapapun, dan untuk apapun, Nabi tidak menolerir adanya kekerasan. Kita masih sering melihat, mendengar, dan menyaksikan orang memaksakan kehendak atas nama agama. Khusus dalam agama Islam tidak bisa dibenarkan seseorang memaksakan kehendaknya terutama untuk mengajak orang lain beragama Islam.

Baca juga : Mengapresiasi Pendapat Berbeda (2)

Allah Swt dengan tegas mengatakan: tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)/Q.S. al-Baqarah/2:256). Urusan keyakinan dan keimanan adalah urusan dan hak prerogatif Allah Swt, sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an: sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, (Q.S. al-Qashash/28:56). Kita hanya berkewajiban menyampaikan kebenaran dan isi ajaran agama itu.

Baca juga : Mengapresiasi Pendapat Berbeda (1)

Ini perlu diperhatikan ketika kita melaksanakan dakwah pun kita harus menggunakan cara-cara bijaksana dan samasekali tidak dibenarkan menggunakan cara-cara kekerasan, sebagaimana diditegaskan dalam ayat: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al-Nahl/16:125). Beberapa ayat mirip dengan ini bisa ditemukan dalam Al-Qur’an.

Baca juga : Nabi Selalu Mengedepankan Dialog (2)

Revolusi Hijau Dan Akhlak Banyak contoh dalam Al-Qur’an tentang kegagalan cara-cara paksaan. Pengalaman Nabi Nuh As, yang berusaha memaksa anaknya untuk naik di aas perahu kebenaran yang dikendalikannya, namun Allah Swt menegur Nabi Nuh agar tidak memaksa orang walaupun itu anak kandungnya sendiri, sebagaimana dikatakan dalam ayat: Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.