Dark/Light Mode

Blusukan Ibu Kunti

Senin, 11 Januari 2021 05:23 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

 Sebelumnya 
Ibu Kunti dengan sabar momong kelima anaknya dan hidup berpindah-pindah untuk menghindari kejaran Kurawa. Patih Sengkuni dan Duryudana ingin membunuh Pandawa. Agar para Pandawa tidak menuntut balik kerajaan Hastina.

Dewi Kunti dan Pandawa tanpa sengaja terdampar di kerajaan Ekacakra. Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja raksasa pemakan daging manusia. Prabu Baka terkenal tega memakan darah daging rakyatnya sendiri. Sehingga kehidupan rakyat kerajaan Ekacakra mencekam dan menakutkan.

Baca juga : Resolusi Di Tahun Pandemi

Dalam suasana mencekam Dewi Kunti sengaja “ngangklang jagad” keluar malam seorang diri blusukan keliling kampung. Dewi Kunti mencari tahu penderitaan rakyat Ekacakra. Dewi Kunti berhenti di depan pondok karena ada suara tangisan dari penghuninya.

Rupanya Ki Jerapa si pemilik pondok dapat jatah harus menyediakan upeti untuk santapan Prabu Baka. Istri dan anaknya menangis sedih kehilangan Ki Jerapa sebagai kepala keluarga. Melihat penderitaan keluarga Ki Jerapa, Kunti minta anaknya Bima sebagai pengganti upeti santapan Prabu Baka.

Baca juga : Loyalitas Adipati Karna

Bima bersedia menjadi umpan dan justru Prabu Baka tewas saat mau menyantap Bima. Berita tewasnya Prabu Baka membuat rakyat Ekacakra bersukaria karena telah lepas dari rasa ketakutan yang mencekam.

“Model blusukan Ibu Kunti jadi teladan, Mo,” celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul Tole, blusukan termasuk instrumen demokrasi untuk memastikan rakyat sejahtera,” jawab Semar pendek. Yang terpenting dalam blusukan adalah memberikan solusi bukan sensasi. Karena hakikat dari blusukan adalah pengejawantahan dari nyawijinya pakarti dan lati. Antara perbuatan dan ucapan harus sesuai karena menjadi tolok ukur dari blusukan itu sendiri. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.