Dark/Light Mode

Membangun Peradaban Berbasis Masjid (1)

Memahami Hakekat Masjid (3)

Kamis, 11 Februari 2021 05:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Bahkan Imam Syafi’i menetapkan ada sejumlah ang­gota badan harus ikut sujud, yaitu muka (jidat), kedua telapak tangan, kedua lutut, jari-jari kaki, dan ten­tunya unsur-unsur totalitas kecerdasan diri kita.

Menurut Mufti Besar Suriah, Prof Hasoun, “Lebih utama menyampaikan ajaran Islam sehingga menyebabkan orang-orang untuk sujud (sajidin) ketimbang membangun beberapa masjid (masajid). Banyaknya masjid bukan jaminan terwujudnya umat ideal (khaira ummah). Akan tetapi jika kuali­tas dan kuantitas sujud para sajidin ber­tambah baik, maka itu berbanding lurus dengan terwujudnya khaira ummah.

Baca juga : Memahami Hakekat Masjid (2)

Pernyataan ini sepintas biasa-biasa saja, tetapi jika direnungkan dan di­analisa lebih mendalam, maka bisa di­mengerti. Makna pertama bisa diambil ialah, untuk apa membangun sejumlah masjid tetapi kosong melompong, tidak ada, atau hanya sedikit sekali orang-orang yang sujud di dalamnya?

Membangun masjid apalagi banyak masjid, ditambah aksesoris dan orna­men yang luxury, tentu menyedot ban­yak sekali dana. Sementara mengajak orang lain untuk sujud yang notabene mungkin tidak memerlukan banyak dana. Kita tertantang, mana yang harus menjadi prioritas antara membangun masjid yang fantastik dan megah di tengah umat yang jumud, atau mem­bangun umat yang tangguh di dalam masjid yang sederhana. Pasti kita bisa mengatakan dua-duanya lebih baik.

Baca juga : Memahami Hakekat Masjid (1)

Dalam hadis Nabi dikatakan: Al- Ardhu masjidun (bumi ini adalah masjid). Syair dan puisi sering me­lukiskan bumi adalah sajadah raksasa. Kepulauan Republik Indonesia ada­lah sajadah panjang terbentang dari ujung Sabang, Sumatera sampai ujung Marauke, Papua.

Sajadah sesungguhnya adalah perihal yang berhubungan dengan tempat yang di atasnya ada hamba yang tersungkur di hadapan kebesaran Tuhannya. Sajadah lebih khusus dalam bahasa Indonesia diartikan dengan selembar kain tempat sujud. Namun dalam perspektif tasawuf, sajadah biasa diartikan sebagai “kapling kecil surga” yang didatangkan untuk menjemput kekasih-Nya. (*)

Baca juga : Saling Menutupi Kelemahan (2)

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.