Dark/Light Mode

Islam dan Sexual Education (15)

Politisasi Tubuh Perempuan (2)

Rabu, 30 Juni 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Pertama dengan jalur konseptual, mengingat unsur-unsur persamaan ajaran Taurat (Perjanjian Lama, khususnya Kitab Kejadian) dengan beberapa ayat al-Qur'an dan hadis. Kedua dengan jalur kultural, mengingat kota-kota pengembangan kultur Islam sebelumnya telah berakar kultur Yahudi. Kota Yatsrib -yang ke­mudian diganti Nabi Muhammad Saw menjadi Madinah- tempat turunnya hampir semua ayat-ayat perempuan da­lam Al-Qur'an, yang sebelumnya telah menjadi kota penting Yahudi.

Baca juga : Politisasi Tubuh Perempuan (1)

Seusai pemerintahan para Khulafa al- Rasyidin, ibu kota politik Islam dipindah­kan ke Damaskus oleh Bani Umayyah dan diteruskan oleh Bani Abbas. Kota tua ini sudah lama dikenal sebagai kota yang subur, maju, dan pergaulan seksual yang terbuka, mengingat georafisnya berada di posisi silang.

Baca juga : Perempuan Sebagai Penggoda: Kodrat atau Persepsi? (3)

Intensitas hubungannya dengan dua pusat kekuasaan adidaya, Bizantium dan Persia, sudah lama ter­jalin. Karena itu, tradisi harem (gundit) yang belum di kenal luas di kota kecil Madinah, sudah lama populer di kota Damaskus.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.