Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (4)

Peran Politik Santri Pasca Kemerdekaan (Orde Baru) (8)

Rabu, 18 Agustus 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Pro-kontra tersebut, tercipta ketika Cak nur (panggilan akrab nurcholish Madjid), yang waktu itu menjabat sebagai Ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melontarkan tesis pada tahun 1970, yaitu “Islam, yes, partai Islam, no!”

Baca juga : Peran Politik Santri Pasca Kemerdekaan (Orde Baru) (7)

Menurutnya, jika partai-partai Islam merupakan wadah ideide yang hendak diperjuangkan berdasarkan Islam, maka jelaslah bahwa ide itu sekarang dalam keadaan tidak lagi menarik.

Baca juga : Peran Politik Santri Pasca Kemerdekaan (Orde Baru) (6)

Dengan kata lain, ide-ide dan pemikiranpemikiran Islam itu sekarang sedang menjadi absolut, memfosil, dan kehilangan dinamika. Ditambah lagi, partai-partai Islam tidak berhasil membangun image positif dan simpatik, bahkan yang ada ialah image sebaliknya. (reputasi sebagian umat Islam di bidang korupsi, umpamanya, makin lama makin menjadi-jadi). (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.