Dark/Light Mode
- Pertamina Hulu Energi OSES Lepas Liar 6.502 Ekor Tukik Di Pulau Seribu
- Kadin Dorong UMKM Naik Kelas Hingga Mampu Tembus Pasar Global
- Hore, Ada Penambahan Produksi Gas Dari EMP Bentu Dari Proyek BCP Seng
- Kemenkominfo Sampaikan Perkembangan Pembangunan IKN Kepada Masyarakat Manado
- Laba Bersih Tembus 43 Miliar, GMFI Catatkan Kinerja Moncer Di Kuartal l 2024
Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (4)
Peran Politik Santri Pra Kemerdekaan (1)
![Nasaruddin Umar Nasaruddin Umar](https://rm.id/images/penulis/Nasaruddin-Umar.jpg)
Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak abad ke-19, merupakan era kolonialisme Belanda di Indonesia yang menimbulkan perlawanan-perlawanan terhadap masyarakat setempat. Perjuangan rakyat yang mayoritas muslim di nusantara melawan kolonialisme Belanda dilandasi oleh semangat keagamaan mereka (Islam). Bahkan, Islam merupakan pendorong dan motivasi utama mereka.
Kerajaan Aceh misalnya, yang dibangun atas dasar Islam, bahkan secara eksplisit menggunakan simbol-simbol Islam sebagai dasar perjuangan. Perang rakyat Aceh melawan Belanda dianggap sebagai Prang Sabi (perang sabil) dan Prang Kaphé (perang kafir), dan mati dalam peperangan ini sebagai mati syahid. Perjuangan ini ditempa oleh keharusan untuk mempertahankan dan memperjuangkan tatanan sosial yang “semestinya” berlaku, yaitu tatanan sosial Islam yang telah dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda.
Baca juga : Lingkungan Politik Santri (3)
Begitu halnya dengan kerajaan Gowa-Bugis, yang menerima Islam sebagai agama kerajaan sejak awal abad ke-16, dan kemudian selanjutnya proses sosialisasi dan enkulturasi Islam ke dalam peradaban Bugis-Makassar yang berlangsung secara intensif menjadikan masyarakat mengidentikkan dirinya dengan Islam.
Sesuai dengan sifat perjuangan rakyat tersebut, masih bersifat lokal, tujuan mereka adalah untuk mempertahankan tatanan sosial-politik kedaerahan yang sudah ada sebelumnya, yaitu tatanan kehidupan sosial yang Islami. Jadi, perjuangan umat Islam tersebut dimotivasi oleh semangat perjuangan melawan pemerintahan yang tidak Islami, “kafir”.
Baca juga : Lingkungan Politik Santri (2)
Sedangkan, pada zaman penjajahan Belanda selama 350 tahun, kondisi rakyat Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya sangat memprihatinkan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.