Dark/Light Mode

Logistik Pemilu 2019 Rusak Di Beberapa Provinsi

ILHAM SAPUTRA : Rusak Akibat Hujan Dan Banjir, Itu Bencana

Minggu, 17 Februari 2019 19:26 WIB
Logistik Pemilu 2019 Rusak Di Beberapa Provinsi ILHAM SAPUTRA : Rusak Akibat Hujan Dan Banjir, Itu Bencana

RM.id  Rakyat Merdeka - Distribusi logistik Pemilu 2019 mengalami masalah di sejumlah daerah. Di Cirebon, sebanyak 2.298 kotak surat suara rusak, terkena air di gudang logistik KPU Kabupaten Cirebon. Kotak suara yang sudah dirakit untuk KPU Kabupaten Cirebon ada 14.715 buah. Dari jumlah tersebut, yang rusak dan tidak dapat dipakai 2.298 buah, sehingga jumlah kotak yang aman dan tidak terkena dampak tersisa 12.417 buah.

Di Banten, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menemukan adanya pengiriman surat suara tanpa pengawalan kepolisian. Bahkan, dari hasil pemantauan, ada stiker pengaman surat suara yang rusak.

Pengiriman surat suara tanpa pengawalan tersebut terjadi pada distribusi logistik untuk KPU Kota Serang. Pengawalan hanya dilakukan mulai keluar Tol Serang Timur sampai gudang. Padahal idealnya, pengawalan pengiriman surat suara ini dilakukan sejak dari percetakan sampai gudang masing-masing KPU.

Bawaslu Jawa Tengah (Jateng) menemukan kejadian pengiriman dan penerimaan surat suara seperti tanpa ada perencanaan. Bahkan tanpa jadwal, tanpa pemberitahuan, dan terkesan mendadak. Jajaran KPU di sejumlah daerah tidak ada persiapan memadai untuk menerima logistik Pemilu 2019.

Baca juga : MUHAMMAD SAID DIDU : Tak Ada Yang Istimewa, Itu Basisnya Masih SDA

Misalnya, KPU Kabupaten Purworejo, ada logistik yang harus menunggu sehari semalam karena tenaga bongkar belum siap. Lantas bagaimana tanggapan KPU terkait persoalan ini? Apakah sudah disiapkan langkah pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang? Bagaimana pula pandangan para peserta pemilu dan tim suksesnya mengenai kejadian ini? Berikut penuturan lengkapnya.

Pengiriman logistik Pemilu 2019 mengalami masalah di sejumlah daerah, termasuk suara rusak di Cirebon dan ada stiker pengaman yang rusak di Banten. Bagaimana tanggapan KPU soal kejadian ini?
Ya akan segara kami ganti. Sampai saat ini kami masih menunggu laporan lebih lanjut. Sekali lagi bahwa kotak suara di Cirebon itu memang rembesan dari air hujan, dari sungai yang meluap. Jadi itu masuk kategori bencana ya.

Kami sedang menunggu laporan dari KPUD Jawa Barat, dan itu akan kami segera ganti. Karena kami memang punya kontingensi plan, atau rencana darurat, yang mana nanti akan kami segera ganti kotak suara yang rusak karena bencana itu. Itu kan baru ketahuan ternyata yang di Cirebon itu, kotak suaranya tergenang oleh air karena hujan yang tidak berhenti-berhenti di sana.

Jadi jumlahnya itu hanya sekitar dan tidak sampai ribuan ya. Jadi prinsipnya kami akan segera ganti, ketika kami sudah menerima laporan resmi dari KPUD Jawa Barat.

Baca juga : ARIF BUDIMANTA : Ini Capaian Tertinggi Pemerintahan Jokowi

Apakah ada rencana pencegahan lainnya guna menyikapi masalah tersebut?
Pencegahan lain misalnya kami sudah memerintahkan teman-teman di provinsi dan kabupaten/kota, yang ada gudangnya itu dikasih palet bawahnya, karena memang ini kan rentan dengan kelembaban.

Tapi sampai hari ini belum ada laporan dari manapun. Itu kan hanya karena ada bencana, tapi sampai saat ini belum ada laporan dari provinsi atau kabupaten/kota manapun bahwa ada masalah.

Itu sampai saat ini ya, enggak tahu besok atau lusa, sejauh ini yang bermasalah baru yang di Cirebon. Itu pun karena hujan yang berkepanjangan dan terus menerus, sehinga terjadi kerusakan kotak suara yang menurut saya, dibandingkan jumlah kotak suara begitu banyak, ini tidak terlalu signifikan, dan akan segera kami ganti.

Selain di Cirebon, di Sumatera Barat kan ada juga kasus surat suara rusak?
Untuk yang di Sumatera Barat juga sama, begitu terima laporannya, tinggal kami klik, kemudian kami penuhi sejumlah kekurangan yang ada. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan. Ini sama (dengan kejadian di Cirebon).

Baca juga : FAJAR SAKA : Kumpulkan Informasi, Kami Sudah Klarifikasi

Jadi untuk penggantian kotak suara itu seperti apa teknisnya?
Ya kami tunggu laporan dari sana dulu. Kan kami harus pastikan berapa jumlahnya, kerusakannya seperti apa, berapa yang masih oke, dan lain-lain. Kemudian juga bagaimana kondisi gudangnya, kan sekarang masih dialokasikan, kotak suaranya masih dipindahkan. Nah kami pun akan cek berapa yang masuk bagus (kotak suara itu). Nanti akan dipindahkan.

Jadi ada kemungkinan gudang dipindah?
Bisa jadi. Kalau hujan terus menerus, sehingga rembes ya akan kami lihat lagi. Sebab itu kan sewa. Nah itu lah salah satu alasan kenapa kami tidak cek alumunium kan begitu. Uang sewa itu berapa kalau tidak sekali pakai. Jadi kalau dengan yang sekarang ini kan bisa sekali pakai, sehingga bisa dimusnahkan. Sehingga tidak perlu lagi penyewaan gudang.

Dana dari mana penggantiannya?
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Waktu pergantiannya sendiri dipastikan tidak akan lama ya?
Engga kok, kan kalian pernah ikut ke pabriknya itu. Kan enggak lama itu. Tinggal pengirimannya saja semoga enggak ada masalah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.