Dark/Light Mode

Partai Politik Islam Porak-poranda

DIN SYAMSUDDIN: Partai Politik Islam Akan Terus Tarik Menarik

Sabtu, 23 Februari 2019 17:29 WIB
Partai Politik Islam Porak-poranda DIN SYAMSUDDIN: Partai Politik Islam Akan Terus Tarik Menarik

 Sebelumnya 
Apakah partai Islam masih mungkin untuk bersatu?
Harus, karena mencari pengikat yang namanya ukhuwah. Cuma, harus dicari apa penyebab tak bisa bersatu. Memang, sistem politik Indonesia yang liberal seperti sekarang, memungkinkan multyparty system, di mana partai akan banyak.

Memangnya kenapa kalau banyak partai Islam tidak bersatu?
Itu tidak positif bagi kekuatan politik Islam. Seyogyanya, kekuatan politik Islam itu bersatu untuk mem¬perjuangkan nilai-nilai etika Islam bagi kehidupan kebangsaan. Jadi, jangan dihalangi, dinafikkan apalagi ditiadakan.

Anda menyinggung soal politik Islam saat ini porak-poranda, maksudnya seperti apa?
Partai Islam itu kan yang secara sengaja ingin menyandarkan diri pada Islam. Tapi, porak poranda, dalam arti ingin jalan masing-masing.

Baca juga : Din Sangat Prihatin, Netizen Kecewa Berat

Seharusnya, partai politik Islam ini bagaimana?
Seharusnya, berkoalisi secara strategis.

Dengan cara apa?
Memperjuangkan wawasan Islam tentang pembangunan ekonomi, pembangunan kebudayaan Indonesia. Tapi, tidak sempat saling mendatangi. Terutama pencalonan presiden, masing-masing sudah punya calon.

Maksud Anda, partai Islam hanya mengejar kepentingan politik masing-masing?
Terlalu berat pragmatisme dan kepentingan politik yang bersifat duniawi. Ini yang dari sudut kami, sangat disayangkan.

Baca juga : Belajar Etika Politik Dari Ratu Balqis (1)

Kabarnya, Dewan Pertimbangan MUI mengundang capres-cawapres, tapi tidak datang. Apa yang ingin disampaikan?
Sebenarnya, kami ingin mendengar secara langsung visi misi. Walaupun sudah ada debat. Yang kedua, kami ingin menyampaikan aspirasi secara langsung dari ormas-ormas islam. Mungkin karena suratnya mendadak, tidak cukup waktu. Kita tahu jadwal dan agenda kampanye di luar kota dan sebagainya sangat padat. Kami berkhusnuzon karena itu.

Lantas, apakah ada langkah konkret wujudkan pilpres damai?
Ormas-ormas Islam dan wantim MUI menyerukan agar bangsa Indonesia menghadapi agenda demokrasi pileg dan pilpres secara damai, beradab. Mari jadikan agenda demokrasi ini sebagai cara menghindari ketakberadaban, maka jangan meluncur ke arah kebiadaban.

Biarlah kita berbeda pilihan, baik untuk anggota legislatif dan partai, maupun untuk pilpres. Tapi, untuk ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniah, persaudaraan kebangsaan, kita jangan porak-poranda. Itu yg kami pesankan agar interaksi kelompok pendukung, terutama di media sosial jangan terlalu ekstrim.

Baca juga : Adakah Sistem Politik Dalam Qur’an?

Saya sampaikan ungkapan hikmah, cintailah kekasihmu sedang-sedang saja. Karena boleh jadi, sewaktu-waktu dia akan menjadi orang yang engkau benci. Bencilah lawan politikmu sedang-sedang saja. Karena boleh jadi, sewaktu-waktu engkau akan mencintainya. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.