Dark/Light Mode

Jangan Seenaknya!

Interaksi Di Dunia Digital Perlu Implementasi Nilai Pancasila

Selasa, 26 Juli 2022 16:17 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

 Sebelumnya 
Perkembangan informasi yang masif dan cepat di era generasi milenial disebut menjadi salah satu faktor penyebab tingginya sifat individualis serta pudarnya rasa nasionalisme sekaligus patriotisme. Rini mengatakan, saat ini semua bidang sudah masuk dunia digital.

"Kita dituntut untuk memiliki budaya digital. Tetapi satu hal, karena Indonesia ini memiliki Pancasila maka Pancasila-lah yang menjadi dasar untuk kita hidup dan berbudaya digital," tutur dia.

Baca juga : Tingkatkan Kesejahteraan, Mardani Dukung Pemekaran Tasikmalaya

Pada sesi terakhir, Erviana Hasan menekankan bahwa untuk memproduksi dan mendistribusi konten yang baik, maka perlu memahami bahwa memproduksi konten negatif merupakan pelanggaran hukum pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Teknik Elektronik (ITE).

Konten negatif yang kita produksi sulit dihapus jejak digitalnya. Sebab hingga kini belum ada cara yang efektif untuk menghapus jejak digital.

Baca juga : Kementerian ATR Bangun Digital Contact Centre Pengaduan Tanah

"Maka dari itu, apabila kita sudah terlanjur memproduksi konten negatif, sudah sepatutnya kita menghapus atau meralatnya, bukan justru menyebarkannya," ingatnya. 

Lalu apa hubungan konten media sosial dan karakter Pancasila? Dia bilang dengan mengetahui dan memahami dampak dari konten negatif, individu dapat menyadari mengenai betapa pentingnya implementasi Pancasila dalam membuat konten di media sosial. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.