Dark/Light Mode

Ingin Remaja Sefrekuensi Dengan Ortu? Simak 9 Cara Berkomunikasi Efektif Ini

Sabtu, 18 November 2023 10:51 WIB
Ilustrasi berkomunikasi efektif dengan anak remaja (Foto: Instagram)
Ilustrasi berkomunikasi efektif dengan anak remaja (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ngobrol, apalagi mengambil hati anak remaja, memang bukan perkara mudah. Perlu tips & tricks untuk menghadapinya.

Child Psychologist, Self Growth & Parenting Coach Irma Gustiana mengatakan, remaja berada di fase belajar mandiri dan ingin memiliki kendali atas hidupnya. Sehingga, kadang menolak atau melawan otoritas orang tua. Ditambah lagi, mereka juga sedang menghadapi perubahan hormon.

“Kurangnya pengalaman komunikasi efektif, juga bisa menjadi penyebab remaja mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapat, perasaan atau masalah dengan jelas dan terbuka. Akibatnya, anak remaja dan orang tua sering salah paham,” papar Irma via Instagram.

Dalam situasi seperti ini, lanjut Irma, remaja membutuhkan koneksi yang nyaman. Supaya mereka merasa aman, dan bisa percaya saat berbagi cerita.

Inilah yang membuat mereka merasa "nyambung" atau sefrekuensi dengan orang tuanya.

Baca juga : Indopolling: Kuningkan Gibran, Golkar Berburu Efek Ekor Jas

Berikut 9 cara berkomunikasi efektif dengan anak, seperti dibagikan Irma via Instagram:

1. Berikan perhatian penuh saat anak remaja berbicara. Dengarkan dengan empati dan jangan langsung menghakimi, menyalahkan atau mengkritik.

2. Sampaikan pesan dengan jelas dan singkat. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau berbelit-belit. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak remaja.

3. Tanyakan tentang kegiatan, teman-teman, dan kegemaran atau minatnya. Tunjukkan minat pada apa yang ia lakukan dan peduli pada apa yang ia alami.

4. Ketika berbicara dengan anak remaja, penting untuk tetap tenang dan sabar. Jika remaja mengungkapkan pendapat yang berbeda atau terlihat emosional, berikan dia ruang untuk mengekspresikan diri, tanpa memotong pembicaraannya.

Baca juga : Jelang Akhir Tahun, Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Internasional

5. Jadwalkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak remaja, seperti makan malam bersama atau kegiatan lain yang menyenangkan bagi orang tua dan remaja. Hal ini akan membangun ikatan emosional yang lebih kuat.

6. Anak remaja sering menggunakan teknologi untuk berkomunikasi. Manfaatkan teknologi sebagai alat untuk tetap terhubung dengan anak remaja, seperti melalui pesan teks, panggilan video, atau media sosial. Namun, harus tetap dipastikan untuk tetap ada ruang interaksi langsung.

7. Berikan dukungan emosional. Anak remaja mengalami banyak perubahan dan tekanan emosional. Karena itu dengarkan, ketika ia memiliki masalah atau kekhawatiran. Tawarkan dukungan atau bantuan yang dia butuhkan.

8. Hindari membuat anak remaja merasa dipojokkan. Gunakan pendekatan yang non-konfrontasional, seperti bertanya dengan lembut. Hal ini membantu menghindari konflik yang tidak perlu, dan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik.

9. Jika anak remaja berbagi cerita, berikan umpan balik positif. Puji keberaniannya untuk berbicara, atau untuk mengungkapkan perasaannya.

Baca juga : Proyek Saringan Sampah Ciliwung Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun Ini

Ini akan membangun kepercayaan dan mendorong anak remaja, untuk terus berkomunikasi dengan orang tuanya.

"Cobalah dekati hati anak remaja dengan beberapa cara tersebut. Reminder, setiap anak unik dan berbeda. Karena itu, orang tua perlu mengenali sifat anak remaja," tutur Irma.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.