Dark/Light Mode

Bus Transjakarta Nabrak Tembok Gara-gara Sopir Kebelet Pipis

Senin, 6 Desember 2021 20:41 WIB
Bus Transjakarta Rute 13A (Puribeta-Blok M) menabrak tembok lahan kosong di samping Halte Puribeta 2, Senin (6/12). (Foto: Ist)
Bus Transjakarta Rute 13A (Puribeta-Blok M) menabrak tembok lahan kosong di samping Halte Puribeta 2, Senin (6/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dipanggil Komisi B DPRD DKI Jakarta ke Gedung DPRD DKI Jakarta di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/12). Pemanggilan itu untuk membahas kecelakaan beruntun yang melibatkan Transjakarta.

Namun di lain tempat, tepatnya di Halte Busway Puribeta, Larangan, Kota Tangerang, Bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Sekitar pukul 09.10, Bus Transjakarta Rute 13A (Puribeta-Blok M) menabrak tembok lahan kosong di samping Halte Puribeta 2.

Baca juga : Ya Allah, Kok Bisa Transjakarta Nabrak Pos Lantas PGC Cililitan...

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu melibatkan Bus TransJakarta 402. Bus dikemudikan oleh Jumadi. Setelah peroses penurunan pelanggan di Puribeta 2, bus minggir di sebelah kanan.

Itu karena pengemudi ingin buang air kecil. Mungkin karena kebelet, Jumadi bergegas turun. Rupanya dia lupa menarik rem tangan. Alhasil bus berjalan sendiri sehingga menabrak tembok pagar lahan kosong.

Baca juga : Popok Baby Happy Kupas Tuntas Perkembangan Bicara Si Kecil

Jumadi sebenarnya sudah berusaha mengejar bus tapi sudah terlambat. Akibat kejadian itu kaca bagian depan bus retak, bemper bagian depan pecah dan ringsek. Pengemudi bus pun dikenakan sanksi dan bus dipulangkan ke pool.

Pemgamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan menyayangkan kejadian itu. Menurut Azas, kejadian yang terus terulang ini sudah sangat keterlaluan.

Baca juga : Uji Coba Bus Listrik, Transjakarta Gratiskan Penumpang Rute Blok M-Balai Kota Selama 3 Bulan

"Sudah keterlaluan nih Direksi Transjakarta. Ganti Direktur Pelayanan, Direktur Operasional dan Direktur Teknis Transjakarta. Mereka bertiga yang harus bertanggung jawab atas semua kejadian kecelakaan lalu lintas Transjakarta," kata Azas dalam pesan singkat, Senin (6/12).

Menurut Azas, kejadian sekecil apapun tak bisa dibiarkan, terlebih terjadi berulang kali. Sebab hal itu dapat membuat warga trauma dan takut naik transportasi publik. Dan, untuk memperbaiki permasalah tersebut, tak ada jawaban lain selain mencopot tiga direksi Transjakarta. "Karena mereka (3 direksi) selama ini tidak bekerja secara optimal," ujarnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.